Jilid 2: Kesatria Kegelapan

Bab 3: Raja Hutan Yang Agung

Clementine kembali ke markas kuil rahasianya di bawah kuburan E-Rantel. Dia jelas-jelas terlihat sangat marah. Langkahnya terburu-buru, alisnya mengerut dan mulutnya melengkung. Tubuhnya yang bagus menjadi jelek tak karuan.

Sifatnya mungkin lebih buruk dari itu.

Kajit bergumam dalam hatinya, memerintahkan zombi-zombi yang baru diciptakannya ke area penampungan undead.

"Oh~? Zombi-zombi baru? Itu sudah lebih dari 150, Mutiara kematian memang istimewa."

Dengan menggunakan mantra pembuatan undead tingkat 3 [Create Undead], jumlah undead yang bisa dikontrol tergantung dari kemampuan dari Magic Casternya. Semakin kuat undead, semakin kecil jumlah yang bisa dikontrol. Tapi untuk undead kelas bawah seperti zombi, Kajit yang luar biasa ahli dalam pengendalian undead bisa memerintahkan mereka lebih dari seratus. Sedangkan mengapa Kajit bisa melakukan ini, itu semua berkat item yang dia miliki -- Mutiara kematian.

"Masalahnya adalah kamu terlalu senang bermain-main."

"Maaf~"

Clementine yang membungkuk tidak ada tanda penyesalan di wajahnya.

"Tapi~ mereka yang mati dengan mudah bukanlah salahku~ Mereka bahkan tidak bisa menerimanya lebih dari itu"

"...Caramu menghajar mereka, siapapun juga bisa mati dengan mudah..."

"Para petualang tidak mati dengan mudah~"

"Mereka hanyalah manusia biasa..Mereka akan mati karena mereka bukan petualang.. Clementine, apakah mengatakan hal yang sudah jelas terlihat untuk membuang waktu adalah salah satu hobimu?"

"Baiklah, baiklah~ Maaf~ Aku takkan melakukannya lagi, maafkan aku!"

Kajit mengeluarkan bunyi klik dengan lidahnya:
"Aku tidak percaya padamu, untuk sekarang hentikan penculikan."

--

"Ya~"

Responnya yang biasa membuat Kajit mengerutkan dahi. Tapi karena mengatakan apapun lagi tak ada gunanya, dia berhenti menasehatinya. Dia menunjukkan perasaan tidak senangnya yang kuat dengan kernyitan dahi, yang mana diabaikan seperti biasa.

"Tapi~ Aku bosan~ Ngomong-ngomong, kemana dia pergi?"

"Dia belum kembali?"

"Belum, aku pulang dengan tangan kosong lagi~ sekarang adalah peluang yang bagus, bagiamana kalau menculik neneknya~?"

"Jangan terburu-buru. Jangan meremehkan si nenek, dia bisa menggunakan mantra tingkat 3 dan terkenal di kota ini. Akan jadi masalah jika kita menganggapnya enteng."

"Eh~ Tapi~"

Kajit merogoh jubahnya dan mengambil permata hitam:

"..Clementine, untuk merubah kota ini menjadi dunia kematian, aku telah menghabiskan bertahun-tahun membuat persiapan. Aku tidak ingin permainan konyolmu membuat rencanaku berantakan. Jika kamu terus-terusan membuat masalah... Aku akan membunuhmu, mengerti?"

"..Itu disebut dengan Spiral of Death, ya khan?"

"Benar sekali, ritual yang dilakukan oleh tuan kita."

Di tempat di mana undead berkumpul, sangat mungkin membuat undead yang lebih kuat. Jika undead yang kuat berkumpul, mungkin saja untuk membuat undead yang bahkan lebih kuat. Ritual magic yang mengeksploitasi properti yang seperti spiral, yang tanpa henti membiarkan kita membuat undead yang bahkan lebih kuat dan mampu menghancurkan seluruh kota, dikenal dengan [Spiral of Death] (Spiral kematian).

Di masa lalu, ritual jahat ini mengubah sebuah kota menjadi dunia dimana undead berkeliaran. Tujuan Kajit adalah mengubah E-Rantel menjadi kota undead kedua, mengambil kekuatan kematian di kota ini dan merubah dirinya menjadi undead.

Dia telah bekerja sangat keras dan mempersiapkannya untuk meraih tujuan ini; dia tidak akan membiarkan wanita yang muncul di hadapannya beberapa hari yang lalu untuk membuat rencananya keluar dari jalan.

"Kamu mengerti?"

Kajit tahu maksud dari pipi Clementine yang menggembung dan merasakan ekspresi kejinya. Dalam sekejap, nafsu membunuh Clementine meledak seperti hembusan angin. Dia memperpendek jarak, menyerang dengan kecepatan yang menakjubkan. Pedang pendeknya yang tajam bersinar saat akan menusuk tenggorokan Kajit..

Senjata yang digunakan oleh Clementine adalah senjata penusuk yang dikenal dengan Stiletto. Senjata penusuk terbatas pada cara mereka menyerang dan susah untuk dipegang. Tapi Clementine menyukai senjata tipe seperti ini, jadi dia melatih ototnya, memilih perlengkapannya dan belajar tekniknya. Seluruh persiapan ini untuk membunuh targetnya dalam satu kali serangan.

Setelah mengembangkan skill ini, Clementine selamat dari pertempuran tak terhitung jumlahnya melawan manusia dan monster, dan mencapai titik dimana akan sulit untuk dihindari oleh orang biasa.

Innate Talent clementine sangat potensial, jadi wajar jika dia bisa mencapai titik seperti itu setelah menghabiskan kebanyakan hidupnya mempelajari skill ini.

Tapi targetnya kali ini bukan orang yang hanya bisa menggertak pula.
Harga diri Zuranon, Kajit dari dua belas murid takkan mati hanya karena itu.

--Ujung yang tak bisa dihindari dari belati tajam itu ditahan oleh dinding putih yang muncul dari tanah. Itu adalah cakar yang terbuat dari tulang belulang manusia yang tak terhitung jumlahnya, cakar dari kadal. Cakar itu bergerak dan membuat retak tanah di sekitarnya. Obyek yang besar ini kelihatannya dikendalikan oleh kemauan Kajit.

Dia merasakan kehadiran dari undead yang kuat di kakinya. Merasa sangat puas, Kajit menatap Clementine dengan tajam:
"Serangan yang tidak berarti. Bahaya yang bisa kamu timbulkan adalah cukup mengalihkan konsentrasiku agar kehilangan kendali terhadap undead untuk sesaat."

"Eh~ Maaf tentang itu~ tapi aku tidak menggunakan kekuatan penuhku. Kamu harus menggunakan seluruh kekuatanmu untuk menahan serangan itu ya khan?"

"Jangan mengatakan omong kosong Clementine. Kamu bukan seseorang yang akan menahan diri."

"Wah~ kamu tahu apa yang kupikirkan? Yeah, jika kamu tidak menahannya, bahumu akan tertusuk. Tapi aku tidak berencana membunuhmu~ Jujur."

Melihat wanita di depannya tersenyum, Kajit mengerutkan dahi.

"Dan aku masih bisa mengalahkan makhluk itu~ Mungkin dia memiliki peluang melawan Magic Caster, tapi sebagai warrior aku seharusnya lebih dari cukup, ya khan? Hanya saja aku tidak mahir dengan senjata tumpul~"

"...Kamu mungkin kuat melawan makhluk hidup dengan teknik satu kali bunuh milikmu, tapi bagaimana kamu menghadapi undead yang tidak memiliki titik vital? Apakah kamu pikir ini adalah kartu as ku?"

"Hmmmm~...Kamu benar~"

Clementine menatap lorong disana, kelihatannya dia merasakan undead yang dikendalikan oleh Kajit sedang menunggu di dalam.

"Aku bisa menghadapi beberapa dari mereka... Tapi dalam keadaan seperti ini akan berubah menjadi perang stamina dan aku mungkin akan kalah~ Maaf Kajit-chan."
Clementine menggerakkan senjata yang dia pegang di punggung tangannya ke bawah jubah miliknya dan bumi berhenti bergetar.

"Tapi~ seperti yang kuduga dari pengendalian undead yang diperkuat~ itu benar-benar menakjubkan!"

Clementine berputar dan menjauh setelah mengatakan itu:
"Oh ya. aku takkan menyentuh nenek itu sampai akhir. Aku takkan menusuk orang lagi, itu seharusnya boleh, ya kan?"

"...Ya."

Kajit takkan pernah mengendurkan kekuatan di tangannya sebelum Clementine pergi. Meskipun wujudnya sudah hilang dari pintu keluar kuil bahwa tanah.

"Wanita gila."

Dengan kalimat ini, Kajit menyelesaikan percakapan mereka.
Dia memang tidak memiliki celah, tapi tidak pada Clementine.

"Kekuatan yang menakjubkan... tidak, karena kekuatannya yang menakjubkanlah yang membuat sifatnya sangat kacau"

Clementine memang kuat, bahkan diantara dua belas anggota peringkat tertinggi dari organisasi rahasia, hanya tiga yang bisa mengalahkannya. Sayang sekali, Kajit tidak terhitung diantara mereka. meskipun jika dia menggunakan item khusus, dia hanya akan memiliki peluang sebesar 30% untuk menang.

"Mantan Black Scripture yang memiliki kedudukan kesembilan, huh... seorang psikopat dengan kekuatan seorang pahlawan yang tidak boleh dianggap remeh."

"Jadi peristiwa seperti itu telah terjadi."

Nfirea menghela nafas dalam-dalam dan bergumam. Nfirea tahu orang tua Enri pula. Mereka adalah orang tua ideal. Dia iri kepada dua anak gadis yang mereka manjakan.

Nfirea menjadi anak yatim piatu sejak kecil dan hanya memiliki ingatan samar akan orang tuanya. Ketika orang tua yang hebat disebutkan, Nfirea akan terpikirkan oleh orang tua Enri.

Dia merasakan kemarahan terhadap "Imperial Knight palsu" yang telah merenggut nyawa orang tua Enri. Dia merasa mereka layak mendapatkannya ketika dia mendengar knight-knight itu telah terbunuh. Dia sangat marah kepada petinggi-petinggi E-Rantel yang tidak bersedia memberangkatkan prajuritnya.

Tapi yang seharusnya paling marah dan sedih, Enri. Menyingkirkan perasaannya dahulu, yang mana terasa aneh. Dia melihat saat Enri mengingat masa lalu, tidak yakin jika dia seharusnya menghiburnya atau tidak, dia mengusap air matanya dan tersenyum:

"Aku masih memiliki adik, jadi aku tidak bisa terus-terusan depresi seperti ini."

Nfirea yang akan berdiri, kembali duduk. Dia merasa menyesal kehilangan kesempatan untuk menghiburnya, tapi dia juga berpikir bahwa dirinya memang tidak berguna.

Tapi-- Perasaannya yang ingin melindungi tetap sama. Setelah ragu-ragu, Nfirea menguatkan tekadnya. Selain dari dirinya, dia tidak akan membiarkan orang lain duduk disamping Enri. Meskipun jika orang itu cukup kuat untuk melindungi Enri.

Memang sedikit terburu-buru, tapi Nfirea tidak ingin kehilangan Enri, jadi dia memutuskan untuk mengutarakan perasaannya yang ada sejak pertama kali dia pernah datang ke desa ini ketika masih kecil.

"Kalau begitu--"

Dia tidak bisa bicara, tenggorokannya terlihat kaku seperti di lem. katakan, katakan. Dia ingin mengatakannya, tapi kalimatnya seperti tersangkut di tenggorokan dan tidak mau keluar.

Baik Enri dan Nfirea telah berada di usia pernikahan, dan uang yang dimiliki Nfirea sebagai seorang farmasist sudah cukup untuk merawat Enri dan adiknya.

Bahkan tidak apa jika mereka memiliki anak...

Pemandangan dari gedung keluarganya sendiri muncul di otaknya-- tapi dia menghentikan imajinasinya yang sudahdiluar kendali. Mengetahui Enri sedang melihatnya dengan ekspresi yang kebingungan, Nfirea menjadi semakin gugup.

Mulutnya terbuka dan tertutup.

Aku menyukaimu.

Aku menyukaimu.

Tapi dia tidak bisa mengucapkan dua kata ini. Karena dia terlalu takut mendengar penolakannya.

Dia seharusnya mengatakan sesuatu yang bisa memperpendek jarak mereka.
Kota itu lebih aman, ingin hidup bersama? Aku akan merawat adikmu juga. Jika kamu ingin bekerja, kamu bisa membantu nenek di toko.
Jika kamu merasa tidak nyaman di kota, Aku akan melakukan sebisaku untuk menolongmu.

Hanya dengan mengatakan ini sudah cukup. Kesempatan untuk ditolak akan lebih rendah daripada menyatakan cintanya.

"Enri!"

"A-Apa? Nfirea."

Enri terkejut atas teriakan yang tiba-tiba dan Nfirea mulai menyatakannya:

"--Jika..Jika kamu ada masalah tolong katakan padaku. Aku akan melakukan sebisaku untuk membantumu!"

"Terima kasih!...Nfirea adalah teman yang baik, lebih baik dari yang layak kudapatkan!"

"Ah, ah, ermm... Tidak, jangan menyebutkannya, kita sudah kenal sejak lama."

Tidak mampu mengatakan hal lain kepada Enri yang tersenyum, Nfirea menyesali dirinya yang tidak berguna. Di waktu yang sama, dia merasa bahwa Enri benar-benar manis dan ngobrol tentang masa kecil mereka sesaat.

ketika topiknya sampai pada akhir, Nfirea bertanya:
"Ngomong-ngomong, ada apa dengan goblin ini?"

Goblin-goblin ini memanggil Enri sebagai 'anego' (Kakak besar). Dan tidak seperti goblin-goblin yang dia lihat di jalan, masing-masing dari mereka terlihat seperti warrior veteran. Bukan hanya itu, melihat jejak Magic Caster di desa ini adalah hal yang lebih mengejutkan. Dia penasaran bagaimana Enri, yang adalah gadis desa, mengenal kelompok goblin-goblin itu dan apa hubungan mereka yang sebenarnya.

Enri menjawab dengan sederhana:

"Aku menggunakan item yang ditinggalkan oleh penyelamat desa ini, Ainz Ooal Gown, dan mereka muncul. Mereka akan mematuhi perintahku."

"Ternyata begitu..."

Mata Enri berkilauan seperti bintang, yang membuat Nfirea merasa rendah saat dia membalas dengan biasa.

Ainz Ooal Gown.

Enri menyebutkan nama itu berulang kali.

Ketika desa Carne diserang oleh orang-orang yang menyamar sebagai Knight dari Empire. seorang magic caster misterius yang kebetulan lewat, menyelamatkan desa dengan kekuatannya yang menakjubkan dan membawa kedamaian di desa. Dia adalah pahlawan yang menyelamatkan Enri, seseorang seperti Nfirea seharusnya berterima kasih.

Tapi ekspresi Enri membuatnya sulit untuk mengucapkan terima kasih.
Ini adalah reaksi yang alami ketika Enri menyebutkan penyelamatnya, tapi perasaan iri masih menggantung di hatinya. Sifat alami pria adalah saling belomba, jadi dia merasa iri karena Enri tidak menunjukkan hal itu pada dirinya. Dia terjebak dalam pikiran yang keruh ini dan perasaan yang jelek.

Saat dia merasa menyedihkan, Nfirea mencoba untuk mendorong emosi ini keluar dari otaknya dan berpikir tentang item yang disebutkan oleh Enri. Ini digunakan untuk memanggil goblin, dikenal dengan [Horn of the Goblin General].

Magic Caster hebat yang menyelamatkan desa tentu saja mengatakan kepada Enri sesuatu tentang terompet ini, tapi karena dulu otaknya sedang bingung, dia tidak bisa mengingat semuanya dengan jelas.

Nfirea mengira itu aneh.

Dia mungkin tidak tahu item apa ini, tapi dia seharusnya tidak lupa tentang hal itu. karena ini adalah item dengan efek khusus, kamu takkan lupa tentang itu setelah mendengarnya sekali.

Ada banyak item yang bisa digunakan untuk summoning, dan ada mantra summoning pula. Tapi makhluk yang disummon akan langsung menghilang setelah waktu tertentu sudah lewat.

Monster yang dipanggil bukanlah monster yang bisa dikendalikan dalam waktu lama. Jika item itu bisa melakukan ini, sejarah magic hingga titik ini mungkin akan berubah.
Betapa berharganya item seperti ini jadinya? Enri kelihatannya tidak tahu nilai item itu, tapi jika dia menjualnya dia akan bisa menikmati seluruh hidupnya.

Enri menggunakan item langka ini karena dia tidak ingin desanya terluka lagi. Nfirea berpikir cara berpikir seperti ini adalah Enri, yang mana mengapa goblin-goblin itu dipanggil untuk melindungi desa. Bukan hanya itu, tapi dia mendengar bahkan mereka mengajari penduduk bagaimana menggunakan busur, mengajari mereka cara melindungi diri mereka. Begitulah bagaimana desa ini mendapatkan penduduk baru mereka yang aneh.

Sebagian alasan mengapa desa ini menerima goblin adalah karena mereka diserang oleh knight, yang merupakan sesama manusia. Mereka tidak lagi bisa percaya kepada manusia lain seperti dulu, dan di waktu yang sama lebih mudah bagi mereka untuk menerima bantuan goblin.

Alasan utama adalah karena item itu adalah pemberian dari Magic Caster yang menolong desa.

"Orang itu menyebut dirinya Ainz Ooal Gown, ya kan? Orang seperti apa dia? Aku ingin mengucapkan terima kasih."

Nfirea tidak tahu siapa Ainz Ooal Gown itu. Enri bilang dia tidak tahu bagaimana wajahnya dibalik topeng, jadi meskipun dia adalah orang yang dikenal Nfirea, mereka takkan bisa menyadari. Tapi siapapun yang memberikan item berharga seperti itu pasti adalah orang hebat. Nfirea takkan pernah lupa jika dia pernah melihatnya sebelum ini. Setelah mengatakan kepada Enri apa yang dia pikirkan, Enri terlihat kecewa.

"Ternyata begitu, aku kira Nfirea tahu siapa dia.."

Reaksi Enri membuat jantung Nfirea berdegup kencang dan punggungnya mulai berkeringat. 
"Tampangnya nanti dulu, melihat kekuatannya, kemungkinan dia terkenal sangat tinggi." Kalimat yang dia dengar tadi malam muncul di otaknya dan nafasnya naik turun tidak karuan.

Menenangkan perasaannya yang tidak karuan, Nfirea bertanya:
"En, Enri, ada apa? Mengapa kamu ingin bertemu dengan Ainz ini?"

"Huh? Aku ingin berterima kasih dengan benar. Penduduk mengusulkan untuk membangun patung perunggu kecil untuk mengingat dia yang telah menyelamatkan nyawa kami, aku juga harus berterima kasih..."

Merasakan bahwa perasaan cinta, yang Nfirea takuti, tidak ada, Nfirea menghela nafas lega, mengendurkan tekanan bahunya:

"Oh begitu, erm.. phew. Benar juga, kita harus berterima kasih. Jika ada yang spesial darinya, kita bisa mengerucutkan pencarian...Oh ya, apakah kamu tahu magic yang dia pakai?"

"Ah, magic. itu sangat hebat. Dengan suara keras 'bang' dari petir, knight itu terjatuh."

"Petir.. Apakah kamu mendengarnya mengatakan kalimat petir?"

Enri menatap langit dan mengangguk dengan berat.

"Ya!...Aku mendengarnya mengatakan seperti itu."

Tapi lebih panjang... Mendengar gumaman Enri, Nfirea menganggap bahwa gumamannya mungkin kalimat yang harus dikatakan sebelum mengaktifkan mantra.

"Itu... adalah mantra tingkat 3."

"...Mantra tingkat 3.. apakah itu hebat?"

"Itu benar-benar hebat! Aku hanya bisa menggunakan magic tingkat 2, tingkat 3 adalah tingkat tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia biasa. Untuk tingkat yang lebih tinggi, itu adalah dunia dimana mereka yang memiliki innate talent."

"Tuan Gown memang menakjubkan!"

Enri kagum dan mengangguk, tapi Nfirea tidak mengira batas dari Magic Caster ini adalah mantra tingkat 3. Dia bisa memberikan item itu begitu saja, jadi dia mungkin mampu menggunakan magic tingkat 5 yang berada di dunia pahlawan.

Mengapa orang sehebat itu datang ke desa ini?

Nfirea yang bingung memiringkan kepalanya, tapi keraguan di benaknya menghilang ketika dia mendengar kalima Enri berikutnya.

"Bukan hanya itu, dia juga memberiku potion merah--"

Cerita yang dia dengar memang sepatah-patah dari kejadian seluruhnya, yang mengingatkan Nfirea pada percakapan yang dia dengar beberapa waktu yang lalu.

"Aku akan membayarmu untuk masalahmu, bisakah kamu memberikan ciri-ciri dari orang yang memberimu potion ini?"

Warrior yang bernama Brita tidak senang dengan permintaan Lizzie:
"Apa yang ingin kamu rencanakan dengan bertanya seperti itu?"

"Tentu saja, itu adalah petunjuk bagiku untuk bertemu dengannya. Menemukan pria misterius yang memakai armor full body. Jika aku dekat dengannya, dia mungkin akan mengatakan kepadaku darimana dia mendapatkan potion ini, ya kan? dia mungkin akan mengatakannya secara tidak sengaja. Jika dia seorang petualang, aku berencana untuk mempekerjakannya. Bagaimana pendapatmu, Nfirea?"

Ini adalah alasan Nfirea meminta Momon atas namanya.

Dia ingin mencari tahu informasi tentang potion dengan memperdalam hubungan pertemanan mereka.

Di sisi lain dari itu, selama proses menuju hutan untuk mencari tanaman obat, Momon mungkin tidak sengaja membocorkan informasi lainnya.

Nfirea bekerja keras untuk menyembunyikan kegembiraannya, bertanya kepada Enri dengan hati-hati dan dengan suara yang tenang seperti sebelumnya.

"Oh, potion macam apa itu?"

"Eh?"

"Kamu tahu kalau aku seorang farmasist, aku tertarik dengan potion ini."

"Ah, benar juga! Hal semacam ini adalah pekerjaanmu."

Enri mengatakan kepada Nfirea semuanya bagaimana Magic Caster itu memberinya potion. Enri menyebutkan tindakan menakjubkan dari Ainz Ooal Gown sambil melakukannya, yang mana membuat Nfirea sekarang iri. Tapi sekarang ini otaknya penuh dengan hal lain.
Setelah mengumpulkan seluruh informasi dan membuka beberapa lapis topeng, identitas yang tersembunyi akhirnya terbuka.

Potion di E-Rantel dan Potion yang diminum Enri mungkin adalah sama. Dan orang-orang yang muncul di kedua tempat itu adala dua orang pengelana dari Magic Caster dan Warrior memakai armor hitam.

--

Hanya ada satu jawaban, tapi ada dua kandidat dari mereka yang mengklaim sebagai Ainz Ooal Gown. Dia kelihatannya adalah pria seperti yang dideskripsikan Enri, tapi untuk amannya, Nfirea bertanya untuk mengkonfirmasikannya:
"...Orang yang bernama Ainz Ooal Gown, apakah dia seorang.... wanita"

Hmmm? Tidak? Aku tidak melihat wajahnya, tapi suaranya terlihat seperti pria."
Bukti ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa pihak lain pastinya adalah pria, jangan-jangan ada mantra dan item yang bisa merubah suara seseorang. Tapi rasanya salah menyamakan Nabel dengan Ainz Ooal Gown. Nabel yang dingin dan kikuk dibandingkan dengan Ainz yang suka menolong, tenang dan cerdas, mereka terlalu berbeda. Terlalu jauh baginya untuk menyambungkan mereka sama-sama--

"Yang memakai armor hitam kelihatannya dipanggil Albedo."

"Oh begitu..."

Dia teringat jika Nabel menyebutkan nama itu.

Kucingnya sudah keluar dari tas (Jawabannya sudah ada).
Ainz Ooal Gown adalah -- Momon.

Ini menunjukkan kenyataan yang menakjubkan.

Magic Caster yang menolong desa dan juga warrior yang hebat. Ada juga warrior yang dilatih dalam magic, tapi keseimbangannya akan cenderung menuju salah satu kemampuannya. Sama juga dengan Magic Caster. Jika Magic Caster berdasarkan Mana mengenakan armor berat, mereka tidak akan bisa mengucapkan mantra-mantra.

Seorang Magic Caster tingkat 3 dan petualang berpedang sekelas adamantite. Keberadaan yang tidak masuk diakal. Jika memang benar ada orang seperti itu, dia pasti adalah pahlawan diantara para pahlawan.

Tapi jika itu masalahnya, mengapa dia menanyakan banyak pertanyaan selama mereka bepergian? Penjelasan yang paling logis adalah dia seorang Magic Caster yang mempelajari teknik yang tak diketahui di negara asing, jadi dia tidak tahu hal ini. Jika itu masalahnya, wajar saja baginya memiliki potion asing yang tidak diketahui oleh Nfirea.

Nfirea mendapatkan informasi berharga dan nafasnya naik turun tidak karuan; dia tidak bisa menghentikannya meskipun dia tahu Enri sedang melihatnya bersikap aneh.

Perasaan yang rumit muncul di hatinya di waktu yang sama.

Dibandingkan Ainz, yang menyelamatkan Enri dan memberinya potion, dia tercela dan menjijikkan mendekat kepadanya untuk mempelajari rahasia dari pembuatan potion itu.
Enri seharusnya lebih memilih orang semacam itu.

Dia tidak bisa menahan diri menghela nafas ketika memikirkannya.

"Apakah kamu baik-baik saja? Kelihatannya kamu tidak enak badan."

"Erm, ya, aku baik-baik saja, hanya sedang memikirkan sesuatu..."

Jika dia tahu bagaimana membuat potion, dia bisa menyelamatkan banyak orang dan membersihkan perasaan bersalahnya. Tapi kesempatan seperti itu bisa terjadi adalah hal yang sangat hampir tidak mungkin terjadi. Dia hanya ingin memperoleh metode baru untuk membuat potion sebagai seorang farmasist.

Dia bukan hanya seorang warrior yang kuat, tapi seorang Magic Caster yang menakjubkan pula. Seorang wanita cantik menemaninya, dia memiliki potion yang tidak diketahui dan memiliki rasa keadilan yang kuat untuk menyelamatkan desa dari bahaya. Nfirea membandingkan orang seperti itu dengan dirinya.

Nfirea merasa depresi memiliki jarak sejauh itu antara dirinya dan Momon -- bukan, Ainz Ooal Gown.

"Ada apa? Kamu terlihat aneh?"

"Ah, yeah. Bukan apa-apa."

Nfirea menahan helaan nafasnya dan tersenyum, tapi dia tidak percaya diri bisa tersenyum dengan wajar. Enri membuat ekspresi yang menunjukkan dia telah melihat senyum palsu Nfirea yang sebenarnya.

"...Apa yang harus kulakukan? Enri membenci orang yang menyembunyikan masalah memalukan dari mereka ya kan?"

"...Sebelum kita dipanggil oleh Tuhan, setiap orang memiliki sesuatu yang disimpan di hatinya. Terutama hal yang menyebabkan musibah ketika dikatakan. Tapi jika menyembunyikan rahasia ini menyebabkan kesialan pada orang lain, itu akan menjadi masalah lain... Aku tidak ingin membencimu karena ini, jadi tak perduli kejahatan apapun yang kamu lakukan, sebaiknya serahkan dirimu kepada pihak yang berwajib!"

"Tidak, aku tidak melakukan kejahatan apapun."

"Eh... Ya! Benar juga! Tidak mungkin Nfirea melakukan kejahatan! Aku percaya padamu!"
Melihat Enri yang memaksa tertawa, Nfirea mengendurkan kekuatan di bahunya.

"Ya, tapi aku masih harus berterima kasih padamu. Kamu membuat semuanya menjadi mudah. Aku akan bekerja keras hingga bisa sebaik dia."

Untuk bisa mengangkat wajahku tinggi-tinggi dan mengatakan bahwa aku mencintaimu, aku mencintaimu.

menjawab pernyataan dan tekad Nfirea sebelumnya, Enri yang bingung hanya mengangguk dan tersenyum ramah.

***

"Oh----"

Ainz menghela nafas dan melihat ke arah penduduk dalam kekaguman.
Ada banyak perbedaan, seluruh penduduk berdiri dalam satu baris. Pria dan wanita, tua dan muda, mereka semua ada disana. Ada wanita tua berusia sekitar empat puluh tahunan yang terlihat seperti ibu-ibu, ada juga pemuda yang usianya terlihat sekitar sepuluh tahun. Mereka semua terlihat serius seakan mereka berada di medan petempuran. Tak ada yang selengehan.

Seorang goblin menggenggam busur sedang bicara dengan mereka.
Bahkan dengan pendengaran sensitif Ainz, dia tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan dari kejauhan.

Beberapa saat kemudian, para penduduk yang berbaris pelan-pelan mengambil busur mereka. itu adalah busur pendek sederhana dan dilihat dari bentuknya, mungkin adalah buatan sendiri. Setelah menarik busur itu dengan kuat, mereka mengarahkannya kepada orang-orangan sawah di kejauhan. Goblin itu mengeluarkan perintah dan para penduduk menembakkannya berbarengan. Busur itu mungkin kelihatannya sederhana, tapi lengkungan dari anak panah itu terlihat indah. Semuanya mengenai orang-orangan sawah itu, tak ada yang luput.

"Tidak buruk."

Ainz memuji.

"Benarkah?"

Narberal bertanya dengan ragu, berdiri di belakang Ainz.
Dari sudut pandangnya, dia mungkin tidak mengerti mengapa sebuah teknik dengan level segini layak untuk dipuji. Dibandingkan pemanah-pemanah di Great Tomb of Nazarick, ini adalah mainan anak-anak.

Ainz mengerti bagaimana perasaan Narberal dan tersenyum pahit di dalam penutup kepalanya.

"Kamu benar Narberal, kemampuan mereka dengan busur mungkin tidak terlalu menakjubkan. Tapi hanya sepuluh hari yang lalu, mereka bahkan tidak bisa menggunakan busur sedikitpun. mereka hanya pasif berharap pasangan mereka, anak-anak dan orang tua mereka tidak tewas di tragedi yang lainnya, namun mereka dengan aktif mengangkat senjata dan mempertahankan diri kapanpun dibutuhkan, bukankah teknik yang mereka pelajari dengan keberanian itu layak untuk dipuji?"

Apanya yang layak dipuji, apakah kebencian yang mendorong penduduk hingga seperti ini.

"Maafkan saya, saya tidak berpikir sedalam itu..."

"Tidak apa, tidak perlu terlalu memikirkannya, Narberal. Lagipula teknik mereka tidak layak untuk mendapatkan pujian."

Ainz melihat anak panah yang terbang menembus langit dan menusuk orang-orangan sawah, dan sebuah pemikiran muncul di otaknya.

Seberapa kuat mereka nanti jadinya? Seberapa kuat aku nanti?

Di YGGDRASIL, Ainz telah mencapai level teratas, level 100. Poin Experiencenya berada di 90% dari batas ketika dia datang ke dunia ini. Ini hanyalah sebuah hipotesis, tapi karena kemampuannya yang lain masih melekat, sistem level di dunia seharusnya juga sama. Masalahnya adalah apakah dia bisa mendapatkan sisa 10% dari poin experience itu nanti dan mencapai level 101.

Mempertimbangkan pertanyaan ini, Ainz bisa menebak jawabannya.
Dia tidak bisa menjadi lebih kuat lagi. Dia telah berada di puncak kekuatan.
Ainz memang kuat, tapi dia takkan bisa menjadi lebih kuat lagi. Tapi para penduduk itu lemah dan mungkin akan menjadi kuat tak ada batasnya.

Jika orang-orang di dunia ini tidak memiliki batas apapun dalam pertumbuhan mereka, mereka bisa melebihi level 100 puncak di YGGDRASIL. Jika itu terjadi, Ainz dan bawahannya di Great Tomb of Nazarick takkan mampu menyamai mereka.

Tapi ini akan benar-benar------

"Ini mungkin akan terjadi..."

Ainz berpikir mungkin saja Enam Dewa Slane Theocracy adalah para pemain. Dia tidak tahu mengapa waktu dari kemunculan mereka sangat jauh terpisah darinya, tapi jika Enam Dewa adalah dari ras heteromorfik yang tidak memiliki jangkauan hidup, atau jika mereka memiliki kelas tertentu dengan dengan jangka hidup tertentu, ada kemungkinan yang tinggi jika mereka masih hidup.

Jika Enam Dewa masih bersembunyi di Slane Theocracy, maka selama 600 tahun terakhir mungkin saja ada dari mereka yang telah menggunakan kekuatan dari Enam Dewa untuk meningkatkan kekuatan--memperoleh experince lebih cepat dari biasanya melalui bantuan dari pemain-pemain kuat -- tidak aneh jika seseorang yang memiliki level lebih dari 100 akan muncul.

Maka alasan mengapa Slane Theocracy tidak menguasai dunia ini adalah karena keberadaan dari level yang mirip. Atau mungkin saja level 100 bukan hal yang hebat disini.

Ketika dia memikirkan hal itu, perut Ainz yang memang tak ada mulai kram. Jika Enam dewa adalah pemain, dia harus mencoba sebisa mungkin untuk berada pada sisi baik mereka, meskipun informasi yang dikumpulkan belum lengkap. Tapi menurut Sunlight Scripture yang masih selamat, Knight dari Empire yang menyerang desa sebenarnya adalah Peniru dari Theocracy, yang artinya bahwa menyelamatkan desa ini sama dengan melawan Theocracy.

"Mungkin adalah kesalahan menyelamatkan mereka..."

Lagipula dia harus mengumpulkan informasi lebih banyak lagi.

Sementara Ainz sedang sibuk memikirkan hal itu, dia melihat seorang pemuda yang berlari menuju dirinya. Mata, yang biasanya ditutupi oleh rambut, menjadi terlihat saat rambutnya bergoyang terkenang angin. Dia menatap lurus kepada Ainz.

melihat sikap Nfirea, Ainz mendapatkan firasat buruk. Itu adalah wajah panik yang sama yang pernah dia lihat pada kepala desa.

"Kenapa terburu-buru? Apakah ada keadaan darurat? Desa ini benar-benar..."

Nfirea semakin mendekat kepada Ainz, yang sedang bergumam.

Nfirea terengah-engah, dan dahinya basah oleh keringat, menyebabkan rambutnya terpisah. Menunjukkan ekspresinya yang serius, melihat Ainz dan Narberal.

Dia kelihatannya ragu-ragu sesaat, tidak yakin bagaimana ngomongnya. Akhirnya dia menguatkan diri dan bertanya kepada Ainz:
"Momon-san, apakah anda adalah Sir Ainz Ooal Gown?"

Pertanyaan yang tiba-tiba ini membuat Ainz melongo. Jawaban yang sebenarnya seharusnya adalah tidak. Tapi dia tidak bisa mengatakan hal itu? Itu adalah nama yang dia dan temannya ciptakan. Meskipun sekarang itu adalah namanya, apakah dia bisa benar-benar menolaknya?

Keragu-raguan yang muncul adalah bukti terbaik, dan Nfirea meneruskan.

"Jadi benar anda, Sir Gown. Terima kasih telah menyelamatkan desa ini dan Enri."
Ainz menjawab dan membungkuk pada Nfirea, "Tidak... Aku..."

Mendengar ucapan yang dapat diperah keluar oleh Ainz, Nfirea mengangguk mengerti:
"Saya mengerti anda sedang menyembunyikan identitas anda karena alasan tertentu, tapi aku masih ingin berterima kasih karena anda telah menyelamatkan desa ini -- tidak, karena telah menyelamatkan Enri. Terima kasih karena telah menyelamatkan gadis yang saya sukai."

Dia merasa seperti paman tua, berpikir bahwa "suka" adalah kalimat yang hanya digunakan oleh para pemuda. Untuk sesaat dia bisa teringat masa lalu, sambil memikirkan yang lain, hal yang lebih penting yang lain.

"Ah.. cukup.. angkat kepalamu."

Ini artinya Momon mengakui bahwa dia adalah Ainz Ooal Gown, yang artinya dia tidak memiliki penjelasan yang bisa digunakan untuk mengelak dari Nfirea. Ini adalah kekalahan Ainz.

"Ya, Sir Gown. Dan juga, sebenarnya.... aku telah menyembunyikan sesuatu darimu."

"...Ikuti aku! Nabel, tetaplah disini."

Setelah memberikan perintah kepada Narberal, Ainz membawa Nfirea ke suatu tempat yang agak jauh. Ini untuk menghindari Narberal mendengarkan hal-hal aneh dan membuatnya tidak tenang.

Setelah mendapatkan jarak yang jauh, Ainz berputar dan menghadap pemuda itu.

"Sebenarnya.."

Nfirea menelan ludah gugup, lalu membuat wajah bertekad.

"Sir Gown, potion yang anda berikan kepada wanita di kedai itu tidak mungkin bisa dibuat dengan menggunakan metode biasa di dunia ini dan merupakan potion yang sangat langka. Aku ingin tahu orang macam apa yang memiliki potion seperti itu dan bagaimana cara pembuatannya, itulah kenapa saya meminta anda atas pekerjaan ini. Saya minta maaf."

"Oh, jadi begitu."

Itu adalah kesalahan.

Ainz memberikan sebuah potion kepada Enri di desa ini, dan dia memberikan potion yang sama kepada seseorang di E-Rantel. Itulah bagaimana identitasnya bisa terbongkar. Bukan hanya itu --

...Aku seharunya mendapatkan potion itu kembali. Jika saja aku bisa meminta nama dari petualang wanita itu... Tapi tidak ada gunanya menangisi susu yang sudah tumpah.

Ainz berpikir bahwa memberinya potion adalah cara terbaik saat dulu di E-Rantel. Dia bilang 'Dengan Armor yang mewah itu, kamu pasti punya beberapa potion, ya kan?' Dia mungkin tidak bermaksud menekan, tapi ucapan itu benar-benar membatasi tindakan yang bisa diambil Ainz.

Contohnya, jika seorang pria keluar dari mobil mewah, mengenakan pakaian mahal dan berpakaian mewah, kamu akan berpikir bahwa mobil itu cocok dengan pria tersebut. Namun, bagaimana jika dia berpakaian kurang baik? Kamu akan berpikir bahwa pria itu telah menghabiskan seluruh uangnya untuk mobil dan mengejeknya.

Ainz ingin menghindari pandangan semacam itu.

Jika dia menolaknya, maka kecantikan dari temannya Narberal dan armornya yang mewah akan menjadi rumor yang melekat padanya seumur hidup dan orang-orang akan membicarakannya terus-terusan.

Ainz datang ke tempat ini untuk menaikkan pamornya sebagai seorang petualang, jadi dia harus menghindari melakukan sesuatu yang mungkin bisa merusak reputasinya.

Setelah mempertimbangkan semua ini, dia memberikan potion itu.

Itu adalah perjudian, tapi tidak disesalkan meskipun dia mengalami kekalahan. Itu belum merupakan kekalahan sepenuhnya, masih ada kesempatan untuk menyulamnya. Ainz tidak sempurna dan akan terus membuat kesalahan.

Tapi dia tidak mengerti mengapa Nfirea meminta maaf.

"Tidak ada alasan untuk minta maaf, ya kan?"

"Eh?"

"..Tidak nyaman rasanya menyembunyikan sesuatu dan meminta orang itu untuk berjabat tangan dengannya sambil tersenyum."

"Tapi permintaan kali ini dibuat untuk membangun hubungan kan? Jadi apa masalahnya?"

Ainz bertanya karena sebenarnya bingung.

"Sir Gown benar-benar pemaaf.."

Ainz tidak mengerti mengapa Nfirea merasa kagum. Hubungan manusia adalah syarat dasar di masyarakat; tak ada masalah jika ingin menjalin hubungan. Mungkin saja samar, tapi Ainz mengerti sesuatu. Mungkin Nfirea melihat dirinya sebagai mata-mata perusahaan yang ingin mendekat untuk mencuri rahasia.

"Jika aku katakan padamu bagaimana cara membuat potion ini, apa yang akan kamu lakukan dengan informasi ini?"

Nfirea terkaget dan menjawab setelah memikirkan sebentar:
"Aku tidak memikirkan sejauh itu. Aku hanya dituntun oleh rasa ingin tahu..Nenekku juga mungkin sama."

"Ternyata begitu. Itu bukanlah sebuah masalah. Akan berbeda jika kamu berencana untuk melakukan kejahatan, tapi tidak apa jika kamu tidak berencana melakukan itu."

"Menakjubkan sekali. Tidak heran ... Enri mengidolakan anda.."

Rambut pemuda yang bergumam itu telah kering oleh angin dan menutupi matanya sekali lagi. Tapi Ainz bisa melihat matanya yang iri. Itu adalah mata dari pemuda, yang menyukai baseball, melihat seoang pemain profesional di depannya.

Ekspresi pemuda itu mirip dengan Ainz dan teman-temannya yang telah ditolong setelah di PK (Player Killing) berkali-kali: menjadi takjub oleh kekuatan dari penyelamatnya.

Perasaan malu muncul dan ditekan.

Sikap Nfirea mempengaruhi hatinya, membuat Ainz terkejut, tapi dia langsung bisa membawa diri dan mengambil sikap. Dia harus mencari tahu akan sesuatu dahulu.

"Ngomong-ngomong, apakah hanya kamu yang tahu aku adalah Ainz?"
"Ya, Saya tidak bilang siapapun."

"Ternyata begitu, Bagus."

Ainz berpikir untuk bertanya kepada Nfirea saat dia berkata demikian. Dia tidak tahu bagaimana menyikapinya, jadi dia meminta langsung.

"...Sekarang ini aku hanya seorang petualang biasa yang disebut Momon. Aku akan sangat berterima kasih jika kamu bisa mengingat itu."

"Ya, saya kira anda akan mengatakan demikian. Saya tahu ini akan menyebabkan banyak masalah bagi Momon-san, tapi saya tidak tahan ingin mengucapkan terima kasih pada anda. Terima kasih banyak karena telah menyelamatkan Enri dan desa ini."

Dengan mata yang serius, Nfirea dengan tulus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Ainz.

"Tidak usah bersikap terlalu formal. Aku hanya kebetulan lewat."

"Meskipun begitu, sebenarnya anda tidak perlu memberikan terompet itu sebagai hadiah."
Terompet itu diberikan bukan karena alasan tertentu, tapi bagus juga jika Nfirea berpikir itu adalah kebaikan.

Nfirea berkata bahwa mereka akan menuju ke hutan dalam satu jam. Dia mengucapkan terima kasih karena menyelamatkan desa ini sekali lagi dan pergi.

Saat dia melihat figur Nfirea yang menjauh, Narberal datang ke depan Ainz dan membungkuk.

"Ainz-sama, saya minta maaf!"

"Orang-orang sedang melihat, angkat kepalamu" ketika Narberal mengangkat kepalanya, Ainz berbicara sedikit menusuk:

"Ya seharusnya kamu sadar; itu karena kamu menyebutkan nama Albedo."
Terbongkar penyamarannya tidak ada kaitannya dengan penyebutan Albedo, tapi itu adalah sebuah blunder besar. Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk mengoreksi dan menasehatinya agar tidak melakukannya lagi. Pertama adalah melarangnya menyebut dia Ainz... Tapi.. kelihatannya tidak ada yang mendengar...

"Biarkan hamba untuk menebus kesalahan ini dengan kematian."
Dia tidak terlihat main-main.

Semua yang ada di Great Tomb of Nazarick memang seperti itu, menganggap 41 anggota Ainz Ooal Gown sebagai pemimpin tertinggi, otoritas absolut dan bangga melayani mereka.

Sedikit berat bagi Ainz, tapi tidak buruk juga jika NPC yang diciptakannya menjadi gembira. Itu adalah takdir seluruh pencipta.

Narberal adalah NPC yang seperti itu. Jika dia diberi perintah untuk bunuh diri karena bercanda, dia akan langsung melakukannya. Dia meminta izin karena perasaannya akan tugas absolut kepada tuannya, karena dia melihat hidupnya adalah properti dari tuannya.

"...Cukup, tidak perduli siapapun, semuanya akan membuat kesalahan. Cukup berusahalah sekerasnya dan hindari melakukan kesalahan lagi. Berusahalah selangkah demi selangkah dan jangan membuat kesalahan yang sama lagi. Aku takkan mengejar kesalahan ini lebih jauh lagi, Narberal Gamma."

Peasaannya yang ingin mati untuk menebus kesalahannya dan penolakan Ainz kepadanya karena melakukan itu. Narberal terjebak diantara dua emosi ini. Segera setelahnya, Ainz measakan skala emosinya menurun hingga habis.
Narberal menundukkukan kepalanya pelan-pelan:

"Saya sangat berterima kasih! Saya akan berhati-hati dan tidak membuat kesalahan yang sama lagi lain kali!"

"..Ya, jangan terlalu keras. Karena petualang yang dikenal dengan Momon -- identitas penyamaran ini belum gagal sepenuhnya, cukup berhati-hati saja di lain waktu. Tapi... tergantung keadaan, kita mungkin harus menyingkirkan Nfirea..."

"Sekarang?"

"Jangan bercanda. Jika sekarang, maka nanti akan semakin sulit dan bisa mengacaukan pekerjaan yang telah kita terima."

Nenek Nfirea adalah farmasist terkenal di E-Rantel. Membuatnya marah hanya akan membuat tujuan Ainz semakin sulit.

"Bagaimanapun... kita lihat saja nanti."

Sekarang ini, itulah hal terbaik yang bisa kita lakukan.

***

Beberapa meter dari sana, ada tanah terbuka di arah hutan... Goblin-goblin menjatuhkan pohon-pohon disana untuk membangun palisade (pagar dari kayu yang diruncingkan), tapi dari sini terlihat seperti mulut yang menganga dari sebuah monster raksasa.
Kelompok Ainz melakukan pemeriksaan terakhir disini. Pemuda yang membuat permintaan pekerjaan adalah yang pertama berbicara:

"Kita akan masuk ke hutan sekarang, aku akan mengandalkan semuanya untuk bertindak sebagai pengawal. Teritori dari Virtuous King of the Forest tidak jauh dari sini, jika semuanya berjalan dengan lancar, peluang kita bertemu dengan monster lainnya akan sangat rendah. Masalahnya hanyalah tempat dimana kita bertemu dengan ogre kemarin juga termasuk ke dalam area yang dipengaruhi oleh Virtuous King of the Forest, jadi sesuatu mungkin akan terjadi di hutan. Ini adalah masalah kecil, tapi meskipun demikian aku harap semuanya akan meningkatkan kewaspadaannya."

Tatapan Nfirea berhenti pada wajah Ainz sebentar.
Anggota Sword of Darkness juga melihat ke arah Ainz.

"Dengan Momon-san disini, seharusnya itu bukan masalah."

"Jika Virtuous King of the Forest muncul, kita akan membuatnya sibuk. Sementara itu, tolong kabur."

Ucapan yang penuh percaya diri Ainz membuat semuanya menjadi tenang. Setelah pertempuran dengan Ogre kemarin, dia menjadi pusat perhatian.

Ainz merasa tidak nyaman ketika setiap orang memujinya. Dia menjadi malu adalah hasil karena dia tidak banyak dipuji di kehidupannya yang lalu. Ainz iri dengan Narberal yang menerima semuanya dengan bangga.

"Jika harus lari, Bisakah aku meminta kalian semua untuk keluar dari area? Semakin kuat Virtuous King of the Forest, semakin besar kekuatan yang harus aku gunakan dan aku tak ingin ada yang terkena saat terjadi baku hantam."

"Mengerti. Kami akan melindungi Nfirea-san dan keluar dari hutan. Tolong jangan terlalu memaksakan diri juga, Momon-san."

"Terima kasih. Aku akan lari jika keadaannya terlalu berbahaya."

"Erm..Momon-san."

Nfirea yang ragu-ragu untuk bicara akhirnya menguatkan diri:
"Bisakah anda mengampuni Virtuous King of the Forest dan hanya mengusirnya saja?"

"...Mengapa?"

"..Karena pengaruh Virtuous King of the Forest, desa Carne bisa terhindar dari serangan monster-monster lain. Jika anda mengalahkan Virtuous King of the Forest.."
"oh begitu.."

"Ini agak susah. Momon-san mungkin sangat kuat, tapi musuhnya kali ini adalah monster legendaris. Jika dia tidak menggunakan kekuatan penuh, Momon-san mungkin tidak bisa melindungi dirinya. Bagaimana bisa dia harus membagi kekuatannya untuk.."

"Aku mengerti."

"Huh?!"

Lukeluther terkejut. Anggota lain dari Sword of Darkness tidak bicara, tapi wajah mereka masih terdapat rasa keterkejutan.

"Mungkin akan sulit, tapi aku akan melakukan sebisaku untuk menahan diri dan berusaha keras untuk mengusirnya."

Mendengar ucapan percaya diri Ainz, kelompok petualang itu merasakan getaran yang mengalir ke tulang mereka.

"Meskipun musuhnya adalah... monster legendaris yang telah hidup berabad-abad.."

"Ini adalah sikap orang kuat..."

"Mempertimbangkan sifat Momon-san, dia seharusnya tidak sesumbar..."

Tidak seperti anggota Sword of Darkness, Nfirea sedikit banyak tahu kekuatan Ainz dan menunjukkan ekspresi lega. Ainz tersenyum di hatinya saat dia melihat pemuda ini.

Pemuda itu berharap tidak ada monster yang akan menyerang desa Carne. Jika Ainz mengganti Virtuous King of the Forest dengan monster lain untuk mempertahankan lingkaran pengaruhnya, Ainz masih bisa mengabulkan permintaan pemuda itu.

Bahkan jika Ainz membunuh Virtuous King of the Forest, dia bisa menyelesaikan masalah itu dengan mengirimkan bawahan dari Nazarick untuk mengambil alih.

"Baiklah! Ayo kita segera pergi, tanaman obat yang ingin aku petik bentuknya seperti ini. Tolong katakan padaku jika ada siapapun yang menemukan ini."

Nfirea mengeluarkan tanaman kering dari kantung di pinggangnya.

"Oh, itu adalah rumput Arnica!"

Bagi Ainz, tanaman ini tidak berbeda dengan rumput yang tumbuh di dekat sana, tapi Dyne Si Druid bisa membedakan dan menyebutkan namanya.

Bereaksi terhadap nama ini, Lukeluther dan Ninya mengangguk setuju. Mereka mungkin memiliki sedikit pengalaman tentang tanaman dan terasa familiar.
Saat Ainz ragu-ragu apakah dia harus pura-pura tahu akan itu, semuanya menatap kepadanya.

"Apakah anda ada masalah, Momon-san?"

"Hmmm? Ah, tanaman itu? Aku tahu."

Ainz mengangguk pelan.

Jika bukan karena kegigihan mental dari seorang undead, suaranya akan terdengar gemetar atau berubah nadanya. Tapi ekspresi Ainz yang ditutupi oleh lapisan logam terlihat menakjubkan, meskipun dia sedang gemetaran di dalam.

"Ya, tanaman obat ini biasanya digunakan untuk membuat potion healing."

"Dan biasanya tumbuh di dekat guild petualang!"

"Oh, begitukah. Maka misteri mengapa kita melakukan perjalanan ke hutan untuk mencari tanaman obat sudah selesai--Aku dengar tanaman obat yang liar lebih ampuh daripada yang sengaja ditanam?"

"Benar sekali. Seluruh potion dari tempatku menggunakan tanaman obat liar, itu adalah penjualan yang bisa dibanggakan! Tapi keampuhannya hanya meningkat sekitar 10 persen."

"Bagi orang-orang yang hidupnya diujung tanduk, 10 persen ini sangat penting. Menjual potion yang lebih baik untuk harga penjualan yang sama dengan yang lainnya...seperti yang kuduga dari farmasi Bareare yang terkenal."

Mendengar anggota Sword of Darkness sedang berdiskusi tentang potion dengan Nfirea, Ainz jatuh ke dalam pemikiran yang dalam.

Potion YGGDRASIL dibuat dengan kemampuan yang ada pada kelas job tertentu dan merapalkan mantra pada bahan-bahannya. Ainz sudah tahu hal ini, tapi dia dengar itu dibuat oleh material yang spesifik dan cairan kimia. Dia tak pernah mendengar tentang penggunaan tanaman obat...

Itu artinya potion yang dibuat di dunia ini berbeda dari YGGDRASIL. Ketika Nfirea berkata 'potion itu tidak bisa dibuat dengan metode biasa', ini mungkin adalah alasannya.
Ainz percaya bahwa jika dia bisa memperkuat teknik skill yang berhubungan dengan potion dari dunia ini, itu akan bisa menguatkan Nazarick. Pertanyaannya adalah bagaimana.
Saat dia jatuh dalam pemikiran yang dalam, topiknya sekali lagi kembali kepada pekerjaan di tangan dan Ainz mendengarkan dengan seksama.

"Ada tanah terbuka yang luas dan lapang di dalam hutan; Aku berencana untuk membuat area itu menjadi target kita. Aku sudah bilang kepada Lukeluther-san tentang tempat itu, jadi tolong pimpin jalannya."

Setelah mendengar jawaban Lukeluther 'Serahkan padaku', Nfirea mengembalikan pandangannya ke semuanya.

"Ayo mulai mencari-"

"--Aku ingin memberi saran."

"Silahkan katakan pada kami, Momon-san."

"Karena Narberal bisa menggunakan mantra yang mirip dengan [Alarm], bisakah kita berpencar sementara setelah mencapai tujuan?"

Semuanya termasuk Nfirea mengerutkan dahi. Mereka merasa tidak tenang jika petarung terkuat meninggalkan area yang paling berbahaya di tengah-tengah..Nfirea menenangkan diri dan menjawab:

"Tidak apa, tapi tolong jangan lama-lama."

"Tentu saja. Untuk menghindari tersesat di hutan, aku akan meninggalkan jejak tali. Tarik saja jika ada sesuatu yang terjadi."


"Apakah aku harus ikut? Aku harus mengawasi untuk memastikan anda tidak melakukan hal yang aneh-aneh dengan Nabel-chan."

"Mati saja makhluk rendahan (Kutu). Apakah di otakmu itu hanya ada nafsu? Apakah kamu bisa bergerak jika itu hilang?"

"...Cukup Nabel. Lukeluther-san, itu tidak usah. Ninya-san, apakah ada magic yang bisa memberitahukan lokasi kita satu sama lain jika kita terpisah di dalam hutan? Itu akan sangat mempermudah jika memang ada."

"Aku tak pernah mendengar mantra semacam itu. Mantra seperti itu memang sangat menguntungkan."

Setelah mendengar jawaban negatif dari Ninya, Ainz mengangguk.
Diantara magic tingkat 6, ada mantra yang bisa memberitahumu letak obyek tertentu. Apakah dia kurang pengetahuan, ataukah YGGDRASIL memiliki mantra yang tidak ada di dunia ini?

Menyingkirkan pertanyaan ini dahulu, Ainz memberi tanda pada Nabel dengan dagunya, memberi tanda padanya untuk bersiap. Nabel menerima perintah dan mengawasi anggota Sword of Darkness dari dekat:

"Momon-san dan Nabel-san akan pergi sebentar; mereka akan mulai mencari tanaman itu ketika mereka kembali."

karena Client telah memutuskan ini, tak ada yang protes. Seluruh anggota Sword of Darkness setuju dan mengangguk.

Setelah mengakhiri pemeriksaan terakhir, Nfirea memberikan isyarat untuk berangkat dengan suara keras. Tanah dimana pohon-pohon ditebang oleh para penduduk telah mengering. Tanah hutan memang mudah untuk dilalui, tapi pemandangan di depan mereka perlahan-lahan berubah menjadi labirin hijau.

Hutan tidak memiliki tanda apapun, seseorang takkan bisa mengetahui arah mana tujuan mereka. Membuat perasaan cemas dan tak berdaya, perasaan tak tenang yang timbul dari tak ada tempat bergantung. Pohon-pohon itu menutup langit menguatkan efek itu dan orang biasa akan ketakutan. Tetapi karena kekuatan mental dari seorang undead, Ainz tidak merasakan ketakutan apapun selain dari emosi manusia miliknya yang masih ada, dengan tenang mengawasi pemandangan besar akan alam dengan kekaguman.

Di YGGDRASIL, Hutan-hutan dan zona alami hanya pemandangan dunia game--pemikiran semacam ini muncul di dalam hatinya.

Ainz, yang bangga akan desain Great Tomb of Nazarick merasa bertentangan; dia tidak sadar bahwa hutam alami bisa sangat menakjubkan.

Aku mengerti mengapa Blue Planet-san sangat senang sekali dengan alam...
Saat dia melihat sekeliling hutan akan tanda-tanda monster, dia menyadari bahwa hutan ini terasa sangat sunyi. Selain dari bunyi burung-burung di kejauhan, Ainz tidak merasakan makhluk hidup apapun.

Dia bisa melihat punggung dari Ranger Lukeluther, yang menggunakan seluruh indranya saat dia maju dengan hati-hati. Lukeluther kelihatannya berpikir bahwa tidak ada makhluk hidup yang bersembunyi di sana.

Sebenarnya, seseorang sedang bersembunyi di belakang kita.
Ainz bangga kepada orang yang mengikuti mereka tanpa ketahuan dari belakang.

Kelompok itu-- kecuali Ainz dan Narberal--bergerak dengan sangat tenang di sinari cahaya matahari dengan perasaan yang sangat tegang. Hutan benar-benar keren, tetapi karena tanahnya yang tidak rata dan tekanan psikologi yang menyertai, kelompok itu sudah berkeringat banyak. Mereka akhirnya tiba di tempat terbuka dengan lebar lima puluh meter.

"Ini akan menjadi markas kita. Ayo kita pilih tanaman dengan tempat ini sebagai pusatnya."

Saat mendengar perkataan Nfirea yang terlihat meletakkan tasnya, yang lain mengikuti tanpa mengendurkan sikap waspada, bersiap terhadap keadaan darurat apapun saat mereka mengawasi sekitar.

Ini bukan lagi dunia manusia.

"Ayo bergerak seperti yang direncanakan."

Setelah menyetujui Nfirea, Ainz mengikat sebuah tali di pohon terdekat dan masuk ke hutan sambil meninggalkan jejak tali di belakangnya.

Tali itu tipis dan kuat, tidak akan putus dengan mudah karena gesekan dengan tanah. Ainz dan Nabel melakukan sebisa mungkin untuk bergerak pada garis lurus di dalam hutan.

Biasanya, tidak mungkin seseorang bisa bergerak lurus menembus hutan karena jalanmu akan terhalangi oleh pohon. Tapi dengan tali sebagai petunjuk, kedua orang yang tidak berpengalaman pada navigasi dalam hutan itu mampu bergerak lurus. Punggung mereka ditutupi oleh pepohonan, jadi tak ada bahaya diawasi. Seseorang yang bisa mendeteksi siapapun yang sedang mengikuti mereka, berada di dekat sana, jadi tidak perlu khawatir.

"Tempat ini kayaknya boleh juga."

"Ya."

"Ayo kita bicarakan bagaimana menaikkan ketenaranku."

"..Bolehkah saya bertanya apa rencana anda? Mencari banyak tanaman obat yang mereka cari?"

Ainz diam-diam melihat ke Narberal dan menggelengkan kepala:

"Aku bermaksud untuk melawan Virtuous King of the Forest."

Ainz lalu menjelaskan kepada Narberal yang sedang bingung:
"Tujuan kita adalah menunjukkan kekuatan dengan cara yang sederhana dan jelas."

"...Bukankah kita telah menunjukkan pada mereka saat bertarung melawan ogre?"

"...Kamu benar, tapi monster seperti goblin dan ogre tidaklah cukup. Jika mereka bercerita tentang tindakanku yang luar biasa di kota nanti, mereka akan berkata bahwa aku telah mengalahkan Virtuous King of the Forest yang berada pada level yang jauh berbeda, daripada hanya sekedar membelah ogre menjadi dua untuk menaikkan ketenaran. Itulah kenapa kita harus menunjukkan performa yang bagus."

"Ternyata begitu! Seperti yang kuduga dari Ainz-sama! Sebuah rencana yang sempurna! Tapi bagaimana kita akan menemukan Virtuous King of the Forest itu?"

"Aku sudah merencanakan itu."

Narberal ingin bertanya lebih jauh, tapi dipotong oleh suara pihak ketiga:

"Ya--- itulah kenapa aku disini."

Suara yang tiba-tiba itu membuat Narberal berputar dan melihatnya dengan mata yang tajam. Dia mengarahkan tangan kanannya dan bersiap untuk menembakkan mantranya pada target, tapi setelah mengenali pemilik suara itu, ekspresinya kembali tenang:

"Aura-sama! Tolong jangan menakuti seperti itu."

"Maaf."

Muncul dari belakang pohon dengan tersenyum adalah seorang gadis dark elf.
Salah satu dari guardian kembar dari Great Tomb of Nazarick, Aura Bella Fiora.

"Kapan kamu tiba?"

"Hmmm? Aku mengikutimu dan Ainz-sama sejak masuk ke dalam hutan."

Aura adalah seorang penjinak binatang buas dan ranger, mencari jejak di hutan adalah hal yang mudah baginya. Lukeluther memang juga seorang ranger, tapi perbedaan kemampuan mereka terlalu jauh baginya untuk bisa mendeteksi Aura.

"Aku dipanggil kemari untuk menemukan monster yang diketahui sebagai Virtuous King of the Forest dan membuatnya menyerang Ainz-sama."

"Benar sekali, menurut informasi yang kudapat, Virtuous King of the Forest memiliki bulu berwarna putih, ekor seperti ular, dan berkaki empat... Apakah kamu ingat sesuatu?"
"Ya, tidak masalah. Mungkin itu dia."

Aura melihat kedepan dan membalas dengan percaya diri:

"Jika itu masalahnya, ingin aku menjinakkannya langsung?"

"...Itu juga adalah rencana, tapi itu tidak perlu."

Jika yang menjinakkan adalah Aura, dia pasti bisa menjinakkan Virtuous King of the Forest dengan mudah. Tapi akan buruk jika yang lainnya tahu dan ketahuan hanya tipuan. Menghilangkan seluruh masalah ini dari awal adalah jalan terbaik.

"Ngomong-ngomong Aura, bagaimana tugas lain yang aku perintahkan kepadamu?"

"Ya!"

Aura langsung berlutut untuk memberikan penghormatan kepada tuannya.
Rasanya tidak seperti gaya Aura, tapi Ainz menerima tindakannya dan mendengarkan dengan sikap seorang tuan.

"Ainz-sama memerintahkanku untuk menjelajahi dan memahami hutan-hutan dan menemukan makhluk hidup apapun yang mau bergabung dengan Nazarick, dan mendirikan sebuah gudang untuk menyimpan sumber daya. Semuanya berjalan dengan mulus."

"Ternyata begitu." Ainz menjawab pendek.

Sebelum menuju E-Rantel, dia mengeluarkan perintah kepada setiap guardian. Aura dan Mare diperintahkan ke hutan untuk memastikan keamanan Nazarick dan mengumpulkan informasi.

Sedangkan gudang, digunakan sebagai tempat berlindung untuk situasi darurat lebih cocok. Aura diperintahkan untuk membangun tempat semacam itu sehingga jika ada keadaan darurat yang membuatnya tidak bisa kembali ke Nazarick, bisa dipakai sebagai tempat bersembunyi. Dan juga, memiliki markas lain akan membantu mencegah Nazarick diketahui dunia luar. Dan tentu saja, berfungsi sebagai gudang untuk menyimpan seluruh material yang bermacam-macam.

Menugaskan dia untuk mencari makhluk yang mau bekerja untuk Nazarick adalah untuk memastikan kemungkinan untuk meningkatkan kekuatan, dan bagaimana cara meningkatkan level di dunia ini. Karena mereka ditugaskan dengan misi yang bermacam-macam, makhluk kuat seperti Aura, Mare dan bawahannya datang ke hutan untuk mendirikan markas, membuat marah keseimbangan kekuatan di hutan ini. Ini memaksa monster-monster seperti ogre masuk ke teritorial dari Virtuous King of the Forest di luar hutan.

"Tetapi pembangunan gudang akan memakan waktu yang sangat lama."

"Itu tidak bisa dihindari. Aku mengeluarkan perintah itu juga belum lama."

Meskipun mereka membawa bantuan golem dan undead yang bisa bekerja tanpa istirahat, pekerjaan masih sangat besar untuk diselesaikan.

"Kamu bisa mengerjakannya dengan tenang, tapi lakukan dengan baik. Dan tingkatkan pertahanannya sehingga tidak akan mudah jatuh ketika diserang."

"Ya! Sesuai dengan perintah anda!"

"Bagus. Kalau begitu, aku serahkan tugas mengenai Virtuous King of the Forest kepadamu."

"Ya!"

Aura menjawab dengan enerjik lalu berdiri.

Setelah Ainz pergi, seekor serigala raksasa hitam dengan bulu cerah terlihat menunggu saat ini dan melangkah pelan-pelan keluar dari pohon. Matanya yang merah seperti terbakar api dan terlihat cerdas, membuktikan bahwa dia bukanlah binatang buas biasa.

Bukan hanya itu.

Di atas pohon lainnya, seekor monster berkaki enam yang kelihatannya seperti perpaduan antara bunglon dan iguana sedang berubah warna dengan cepat. Dia sebesar serigala.

"Fenny, Crackerlacile, ada apa? Apakah kalian mengkhawatirkanku?"

Serigala raksasa yang bernama Fenny mendengking dan menyundul Aura dengan kepalanya. Crackerlacile memanjangkan lidahnya dan menepuk kepala Aura.

"Hey, kita masih memiliki tugas dari Ainz-sama untuk dikerjakan."

Diantara para guardian, Aura adalah yang kedua terburuk dalam hal tenaga, bahkan beberapa guardian area lebih kuat darinya. Tapi itu hanya dalam hal kekuatan tempur tunggal.

Kekuatan Aura bukanlah Pertarungan tunggal, tapi pertarungan berkelompok. Diantara ratusan monster yang dijinakkan oleh Aura, yang paling kuat adalah level 80. Dengan skill pendukung yang spesial dari Aura, itu setara dengan level 90. Dengan monster-monsternya, Kekuatan tempur Aura bisa menaklukkan kekuatan tempur tunggal dari guardian lain.

Diantara binatang buas yang dijinakkan oleh Aura, dua ini adalah monster level tinggi favorit Aura--Binatang buas suci Fenrir, Fenny, dan Itzamna yang mirip kuatnya, Crackerlacile.

Fenny dan Crackerlacile berhenti bermain setelah mendengarkan perkataan Aura.
"Bagus, Ayo pergi!"

Aura membawa dua binatang buas ini dan berlari menembus hutan. Kecepatannya tidak terpengaruh meskipun dia sedang berada di dalam hutan, bergerak secepat angin.

Setelah berlari sekitar 30 menit, Aura tiba di tujuannya.

Aura tersenyum dingin tidak cocok dengan usianya. Rasanya seperti senyum anak-anak tak berdosa dan senyum kejam dicampurkan.

"Aku ingin memilikinya sendiri, tapi karena ini adalah perintah dari Ainz-sama, mau bagaimana lagi."

Aura kelihatannya tidak sedang berbicara dengan peliharaannya. Dia sedang bergumam seakan dia sedang berbicara tentang aksesoris.

Dia tahu sarang dari Virtuous King of the Forest karena Aura ingin menjinakkan binatang ini sebelumnya. Virtuous King of the Forest itu lemah dibandingkan dengan monster-monster Aura, jadi tidak begitu berharga. Tapi dia adalah monster yang tidak dikenal oleh Aura, jadi membangkitkan semangat untuk mengoleksinya. Sayang sekali dia tidak bisa ditambahkan ke dalam koleksinya, tapi dia tidak protes jika itu adalah untuk pemimpin tertinggi dia akan rela menyerahkan semuanya.

"Okay."

Aura merubah komposisi udara di paru-parunya. Komposisi udara yang tidak alami dihembuskan dari bibirnya yang berwarna pink dan sedikit terbuka. Itu adalah teknik pernafasan untuk mengontrol emosi.

Nafas itu berhembus wajar disekelilingnya dan memiliki jarak yang pendek, jadi itu adalah kemampuan pasif spesial yang dimilikinya. Tapi jika Aura menginginkan, udara itu bisa dikombinasikan dengan serangan jarak jauhnya dan mengenai target tunggal dengan jarak 2km. Meskipun dihalangi oleh hutan lebat.

Tapi kali ini tidak perlu melakukannya seperti itu. Tujuannya adalah menghapus keberadaannya dan mendekati target tanpa terdeteksi. Jangankan binatang liar, bahkan monster-monster yang memiliki indra yang lebih baik takkan bisa mengetahui Aura yang sedang mendekat.

Aura dengan beraninya berjalan ke samping Virtuous King of the Forest dengan menghapus keberadaannya dan mengambil nafas ringan. Nafasnya terdiri dari elemen yang bisa memberikan rasa takut, Virtuous King of the Forest tiba-tiba terbangun dari tidurnya yang nyenyak.

Seluruh bulu Virtuous King of the Forest berdiri dan berlarian karena panik. Binatang buas berkaki empat yang sedang ketakutan ternyata sangat cepat larinya. Tetapi Aura, yang sedang mengejarnya, lebih cepat lagi.

Dengan bernafas dari waktu ke waktu untuk mengarahkan Virtuous King of the Forest kepada Ainz, Aura yang sedang mengejarnya mirip 'Dewa Kematian'.

Hutan itu tiba-tiba berisik. Dengan membuka lebar-lebar telinganya, Lukeluther bersikap waspada karena perubahan udara di dalam hutan dan mengamati sekeliling dengan wajah yang serius.

"Ada sesuatu yang mendekat."

Mendengar ini, anggota Sword of Darkness yang sedang mengambil tanaman obat menghunus senjatanya dan bersiap untuk bertarung. Ainz juga menggenggam pedang besarnya erat-erat.

"Apakah itu adalah Virtuous King of the Forest?"

Tak ada yang menjawab Nfirea, yang sedang meletakkan tanaman-tanaman itu ke dalam tempatnya. Semuanya melihat ke arah kedalaman hutan tanpa berkata apapun.

"Ini gawat."

Lukeluther yang biasanya riang berteriak dengan suara yang tegang:

"Sesuatu yang besar sedang menuju kemari. Aku tak tahu mengapa dia bergerak dengan arah meliuk-liuk, tapi dilihat dari suaranya yang menginjak rumput, seharusnya akan segera tiba disini. Tapi... masih belum yakin apakah ini Virtuous King of the Forest atau bukan."

"Mundur, bahaya jika tetap ada disini meskipun itu bukan Virtuous King of the Forest. Kita sedang berada di teritorinya, jadi meskipun dia bukan Virtuous King of the Forest, peluang dia akan menyerang kita sangat tinggi."

Peter mengatakannya sambil melihat kepada Ainz:

"Momon-san, bisakah anda bertindak sebagai penjaga barisan belakang?"

"Tidak masalah, serahkan padaku... Aku akan menghadapinya."

Anggota Sword of Darkness menawarkan kalimat penyemangat saat mereka mundur keluar dari hutan dengan membawa Nfirea.

"Momon-san, tolong jangan memaksakan diri terlalu keras."

Suara Nfirea memiliki kepercayaan penuh kepada Ainz, matanya yang tertutup oleh poninya penuh dengan kekaguman. Ainz merasa tidak enak dan menyuruh mereka untuk segera cepat pergi.

Setelah melihat kelompok itu menghilang di sisi lain dari hutan, Ainz merasakan takut sesaat jika dia tidak bisa keluar dari hutan sendiri. Tapi dia langsung teringat bahwa dia bisa menyuruh Aura menuntunnya.

Tugas yang sekarang--

"Oh tidak... mungkin saja dia tidak akan dikenal sebagai Virtuous King of the Forest.. Meskipun jika aku ingin membawa Virtuous King of the Forest kembali ke Nazarick, aku harus memperoleh bukti bahwa aku mengalahkannya... Bagaimana kalau memotong salah satu kakinya?"

"---Ainz-sama."

Pada arah yang dilihat oleh Narberal, ada bayangan besar di kejauhan dibalik hutan. Ainz tidak bisa melihatnya karena tersembunyi dibalik hutan. Cahaya matahari tidak bisa mencapainya, jadi dia tidak bisa memastikan jika tubuhnya adalah putih keperakan.

"Apakah tamunya disini?"

Mungkin aku yang disebut tamu -- Ainz memikirkan hal yang acak sambil berdiri di depan Narberal. Dia tidak bisa mengukur kekuatannya, jadi Ainz tidak yakin terhadap seberapa besar kekuatan dari Virtuous King of the Forest. Untuk itu, Ainz berdiri di depan Magic Caster Narberal, yang tidak pandai bertarung dalam jarak dekat, untuk melindunginya.

Berdiri di depan Narberal, Ainz merasakan aliran udara yang bergerak cepat menuju dirinya dan menggunakan pedang besarnya untuk melindungi diri.

Suara logam yang berbenturan bergema dan Ainz merasakan tekanan kuat di lengannya. Sesuatu mengenai pedang besar Ainz dengan sangat cepat.

Dia bisa melihat ekor panjang dengan sisik seperti ular kembali ke balik pepohonan. Ekor yang menyerang seperti cambuk. Melihat dari suara dan sensasi benturannya, ekor itu sekuat baja... jarak jangkauannya lebih dari 20m memang menyusahkan, tapi bagaimana dia bisa hidup normal dengan ekor sepanjang itu?

Ainz tidak memiliki skill khusus untuk menjadi Penjaga baris depan dan dia tidak bisa mendapatkan jalan keluar untuk menghadapinya. Jalan terbaik yang bisa dia lakukan adalah pertarungan jarak dekat.

Ainz menghela nafas. Dia tidak memiliki paru-paru, jadi dia hanya memakai gerakannya saja. Dia menundukkan bahunya dan mengambil sikap. Melihat Ainz yang bersiap untuk bertarung, sebuah suara yang dalam dan tenang datang dari hutan:

"Bisa menahan serangan pertama dengan sempurna dari raja ini, Menakjubkan....bisa bertemu dengan lawan seperti itu.. Ini adalah pertama kalinya bagi raja ini."

"Raja ini..."

Wajah bayangan Ainz menjadi kaku, lalu dia teringat bahwa ucapan ini adalah diterjemahkan. Menurut penilaian dari otak Ainz, ini adalah kalimat yang paling dekat dengan apa yang dikatakannya.

"Kalau begitu, penyusup dari wilayah raja ini. Jika kamu berpikir untuk kabur, aku akan membiarkan masalah ini karena kamu sudah memperlihatkan pertahanan yang hebat.. Bagaimana?"

"....Pertanyaan yang bodoh. Tentu saja aku akan mengalahkanmu dan memperoleh imbalannya... Lagipula, apakah kamu bersembunyi karena kamu tidak punya kepercayaan diri atas penampilanmu ataukah kamu memang pemalu dari sananya?"

"...Ucapan yang kurang ajar, Penyusup! Saksikanlah figur agung dari raja ini dan gemetarlah karena ketakutan."

Virtuous King of the Forest keluar dari dalam hutan pelan-pelan, menunjukkan diri kepada Ainz.

Setelah melihatnya, wajah ilusi Ainz menatapnya dengan mata terbelalak.

"Hahaha, raja ini bisa merasakan teror dan rasa terkejut dari balik penutup kepalamu."

Wajah monster ini tersenyum dan ekornya yang panjang melingkar. Tanda aneh yang mirip dengan tulisan muncul pada tubuh putih keperakannya. Ukurannya sebesar kuda tapi sangat pendek, tubuh gemuk yang melebar. Virtuous King of the Forest memperpendek jaraknya pelan-pelan.

"Perasaan apa ini..."

Emosi yang sulit dijelaskan muncul dari Ainz. Setelah menjadi Undead, setiap emosi yang kuat akan ditekan. Kalau begitu, ini bukanlah emosi yang kuat. Meskipun begitu, dari ketika YGGDRASIL masih game, dia tak pernah merasakan yang seperti ini setelah melihat monster.

"..Aku ingin bertanya satu hal, apa nama rasmu?"

"Ini adalah Virtuous King of the Forest yang kamu ajak bicara. Tidak ada nama lainnya."

"Jangan-jangan nama rasmu adalah ... Djungarian hamster?"

Virtuous King of the Forest.

Dari apa yang Ainz tahu, tampilannya mirip dengan binatang yang disebut dengan Djungarian hamster. Bulunya keperakan atau putih, mata bulat hitam dan tubuh seperti Mochi.

Tentu saja, hamster tidak memiliki ekor panjang dan mereka tidak akan tumbuh besar daripada manusia. Selain itu, Ainz tidak bisa terpikirkan makhluk lainnya untuk menjelaskannya. Jika kamu bertanya pada ratusan orang, jawaban yang kamu dapatkan ratusan kali adalah hamster. Djungarian hamster raksasa, atau seekor Djungarian hamster mutant.

Binatang itu memiringkan kepalanya yang imut---dia kelihatannya tidak memiliki leher -- dan terus-terusan mencium udara sambil berbicara:

"Hmm.. Raja ini selalu hidup dalam kesendirian. Aku tak tahu binatang lain dari rasku, jadi aku tak bisa menjawabmu..Mungkin kamu tahu termasuk ras apa raja ini?"

"Eh.. Yeah.. bisa dikatakan seperti itu... Teman lamaku memelihara binatang yang mirip denganmu.."

Ainz mengingat bagaimana teman yang disebutkannya tidak masuk ke YGGDRASIL selama seminggu penuh setelah peliharaannya, Djungarian hamster mati karena usia tua.

Dibalik punggungnya, Narberal menggumam lirih "Oh...", mungkin karena dia belajar sesuatu yang baru dari 41 pemimpin tertinggi.

"Apa! Menyimpan makhluk yang mirip dengan raja ini sebagai peliharaann!"
Virtuous King of the Forest menggelembungkan pipinya.

Ainz tidak yakin jika itu adalah ekspresi tidak senang atau mengancam, atau mungkin dia menunjukkan emosi lain. Ainz hanya yakin jika dia tidak sedang makan apapun.
"Hmmmm...Jelaskan lebih lengkap. Raja ini punya kewajiban untuk melanjutkan garis keturunan ras. Jika ada dari rasku yang masih hidup, aku memiliki tugas untuk memelihara generasi berikutnya, atau raja ini tidak akan layak disebut sebagai makhluk hidup."

Menurut teori Virtuous King of the Forest, Ainz yang tidak bisa memberikan keturunan tidak pantas disebut makhluk hidup. Ainz memikirkan alasan sebagai undead yang bukan makhluk hidup dan menjawab dengan lelah:

"...Eh, Makhluk itu tidak sebesar dirimu"

"Begitukah...Apakah dia masih anak-anak?"

"..Tidak, bahkan sudah dewasa penuh, cukup kecil untuk diletakkan di tanganku."
Virtuous King of the Forest kelihatannya sedih karena kumisnya menurun.

"Itu sedikit sulit...Apakah raja ini ditakdirkan untuk hidup sendiri hingga mati..."

"...Ras yang lebih keren mungkin lebih cocok... tapi seekor hamster. Aku bersimpati atas situasimu, tapi jika kamu menemukan ras yang sama denganmu, jumlahmu mungkin akan bertambah dengan cepat dan dunia mungkin bisa hancur..."

Kumis dari Virtuous King of the Forest terangkat sedangkan matanya yang seperti kelereng tetap sama. Kedengarannya agak marah: "Tidak masuk akal! Melanjutkan generasi adalah hal yang penting! Dan raja ini selalu sendirian! Jadi wajar jika ingin bertemu dengan sesamanya yang lain!"

"Eh..Yeah...memang jelas jika berpikir demikian...Tolong maafkan lidahku yang terpeleset.."
Ainz mengingat temannya di Ainz Ooal Gown dan meminta maaf. Ucapan dari hamster ini mengingatkannya pada temannya dan dia benar-benar meminta maaf kepada seekor hamster, itu memberinya perasaan rumit tak karuan.

"...Lupakan saja, aku akan memaafkanmu. Sudah waktunya mengakhiri percakapan yang tidak berguna ini, ayo berduel hingga mati... Berhati-hatilah.. Mereka yang menyusup ke dunia raja ini akan berakhir sebagai makanan!"
"Huh....Yeah..."

Ainz serasa kehilangan semangat.

Dia tahu tampilan imut itu hanya di luar, tapi Ainz kehilangan motivasi. Maharaja dari Great Tomb of Nazarick berduel melawan hamster raksasa. Jujur saja, pemandangan ini terlalu menyedihkan.

Jika dia mengalahkannya, apakah dia haus menyeret tubuh raksasa hamster ini kembali dan mengatakannya kepada yang lain tentang ini? Ini adalah Virtuous King of the Forest, aku tak bisa mengusirnya karena pertarungannya terlalu sengit. Bagaimana petualang lainnya, termasuk anggota Sword of Darkness, melihatnya nanti? Skenario terbaik yang bisa dia pikirkan adalah Mereka menghibur Ainz dengan mata yang lembut.

Jangan bunuh Virtuous King of the Forest kalau begitu, cukup tangkap saja hidup-hidup dan tanyakan apa yang dia ketahui.

"Nabel, mundurlah."

Ainz akhirnya mendapatkan sedikit semangat untuk bertarung dan memberikan perintah. Narberal memiliki ekspresi percaya penuh kepada kemenangan Ainz, membungkuk dalam sebelum mundur ke sudut tempat terbuka.

"Hmm-- tidak apa jika kalian berdua menyerang sama-sama."

"..Dua orang menghadapi seekor hamster, Aku takkan pernah membiarkan sikap memalukan seperti itu."

Melihat Ainz yang mengambil posisi bertarung setelah berkata demikian, Virtuous King of the Forest merendahkan postur tubuhnya dan mengeraskannya:

"Jangan menyesalinya nanti! Raja ini datang!"

Dengan sebuah ledakan, tubuh raksasa itu menendang tanah dengan kekuatan yang cukup membuat bumi bergetar, melesat menuju Ainz.

Virtuous King of the Forest memukul dengan tubuh besarnya, yang bisa membuat orang biasa terbang tinggi jika mereka tidak menggunakan martial arts untuk menahannya.

Tapi Ainz menggunakan pedang besarnya sebagai tameng dan menerima pukulan itu langsung. Itu adalah serangan yang sangat kuat, tapi Ainz menahannya dengan mudah.

"Oh!"

Virtuous King of the Forest terkejut bahwa Ainz tidak mengambil selangkahpun untuk mundur, dan menyabetkan cakarnya yang tajam. Ainz menyetarakannya dengan pedang di tangan kiri sambil menyerang dengan tangan kanan.

Itu bukanlah serangan yang kuat, tapi itu masih termasuk serangan yang besar.

Dengan suara bernada tinggi, ayunan pedang Ainz dipentalkan, membuat lengannya kesemutan. Virtuous King of the Forest menahan serangan Ainz dengan cakarnya. Kedua serangan mereka memental setelah berbenturan di udara.

"Menakjubkan! Bagaimana dengan ini! [Charm Spesies] (Daya Tarik Spesies)."

Serangan mental tidak efektif terhadap undead. Mengabaikan mantra itu, Ainz mengayunkan kedua pedangnya bersamaan. Benturan logam menggema lagi dan pedang Ainz dimentalkan lagi.

Ainz memicingkan matanya di balik penutup kepala.

Dia hanya sedang menjajalnya, tapi Virtuous King of the Forest bisa mementalkan serangan itu dengan bulunya yang sekuat baja.

Jadi bulunya tidak lembut? Itu sedikit diluar perkiraan, tapi Ainz menyingkirkan pikiran yang seharusnya tidak muncul di tengah pertarungan itu keluar dari pikirannya.

Membandingkannya dengan level di YGGDRASIL, Ainz memperkirakan kekuatan serangan fisiknya setara dengan warrior level 30. Tapi dia mungkin didukung oleh mantra dan perlengkapan, jadi tidak bisa dinilai seperti itu. Tapi jika menggunakannya sebagai ukuran, kekuatan tempur dari Virtuous King of the Forest sekitar level 30.
Wajah ilusi Ainz mengerutkan dahi:

"Tidak buruk... cocok untuk latihan praktek pertempuran jarak dekat."

Ainz menyimpulkan dia pasti akan memenangkan pertarungan ini jika dia menggunakan kekuatan penuhnya. Dia tidak bisa menurunkan kewaspadaannya, tapi itu adalah latihan berpedang yang bagus untuk vanguard (penjaga baris depan). Ainz mengayunkan pedang di tangannya berkali-kali sementara Virtuous King of the Forest dengan cekatan menangkis serangan itu menggunakan cakarnya di kaki depan... Sebuah sigil (simbol) di tubuhnya menyala dan mengaktifkan mantra lain.

"[Blind]"

Tidak seperti [Charm Species], ini bukanlah mantra mental dan efektif terhadap Ainz. Tapi karena Ainz memiliki skill ras yang bisa menetralkan seluruh magic level rendah yang menyerangnya, mantra itu hilang tanpa bisa menimbulkan efek apapun.

Ketika binatang itu menggunakan magic sebelumnya, sigil yang berbeda menyala di tubuhnya... Jadi jumlah sigil itu sama dengan jumlah mantra yang bisa dia gunakan.
Bagi seekor monster yang bisa merapal mantra di YGGDRASIL, jumlah mantra yang bisa dirapal tergantung dari level dan tipe rasnya, tapi biasanya sekitar 8. Ada sekitar 8 sigil pada Virtuous King of the Forest juga, jadi Ainz merasa seakan dia sedang melawan monster di YGGDRASIL.

Virtuous King of the Forest tidak tahu bahwa mantranya telah dinetralkan dan menyerang menggunakan kaki depannya. Ainz menahannya menggunakan pedang besar di satu tangannya sementara menyerang dengan yang lainnya.

Dia teringat ketika dia bertarung bersama dengan teman-temannya di masa lalu. Di YGGDRASIL, salah satu warrior terkuat yang menggunakan pedang dan tameng adalah TouchMe. Yang memiliki serangan terkuat, Nishiki Enrai, Memegang dua pedang adalah 'Amaterasu' dan 'Tsukuyomi'. Mengklaim dia tidak membutuhkan serangan kedua --- meskipun itu tidak benar --- menggunakan dua tachi 'God Slayer Blade' dan 'Takemikazuchi Mk. 8', Warrior Takemikazuchi.

Dia juga teringat pada warrior yang baru dia temui -- Kapten Prajurit dari Kingdom, Gazef Stronoff.

Ainz berasumsi bahwa penampilan dari seorang warrior itu seperti dia ketika sedang menuju E-Rantel karena terinspirasi oleh pria itu. Ainz memarahi dirinya karena memikirkan tentang hal itu.

Aku seharusnya tidak memikirkan hal-hal tidak karuan di tengah pertarungan. Aku melakukannya dengan baik, tapi Aku tak bisa menurunkan kewaspadaanku.. Meskipun jika musuhnya adalah seekor hamster... Gerakan serangan pedang teman-temannya yang digunakan di masa lalu muncul di otak Ainz, dan dia menyerang terus-terusan sambil menirukan mereka. Di waktu yang sama, Ainz menahan serangan balik dari Virtuous King of the Forest menggunakan pedang di tangan kirinya.

Pertarungannya berubah menjadi panjang sebelum pedang besar Ainz akhirnya bisa menembus pertahanan Virtuous King of the Forest.

"Apa!"

Dengan sensasi pedang besar yang memotong daging, bau darah pun keluar. Pedang di tangan kanannya sedikit menembus kulit Virtuous King of the Forest, membuat beberapa bulunya bertebangan di udara.

Ainz melanjutkannya dengan pedang di tangan kiri, tapi Virtuous King of the Forest merasakan bahaya, meloncat ke belakang dan mundur. Sekitar 10 meter ke belakang. Aku dengar hamster akan keluar dari sarangnya dengan sekali loncatan, tapi aku tidak tahu mereka bisa meloncat mundur...

Saat Ainz berpikir diam-diam dengan perasaan sedang bertarung dengan seekor hamster raksasa, Virtuous King of the Forest menurunkan posturnya.
Ainz terkejut melihat musuhnya. Apa yang ingin coba dia lakukan dengan jarak segini? Jika dia mencoba untuk menyerang lagi, aku akan mengangkat pedangku dan membiarkannya menebas hingga dia hancur.. Tapi dia mungkin sedang merapal mantra lain.

Ekor yang melingkar di belakang Virtuous King of the Forest seharusnya tidak cukup panjang untuk bisa sampai kesini---

"---Tidak, salah!"

Ainz menyadari kesalahan perhitungannya.
Serangan ekornya yang pertama datang bahkan dari jarak yang lebih jauh dar ini. Dan ini masih berada dalam jangkauan serangnya.

Seperti yang diduga, ekor itu berayun menuju Ainz dengan lengkungan besar. Ainz menggunakan pedang besar di tangan kanannya untuk menahan dan menatap dengan matanya yang lebar karena terkejut. Ekor itu menggunakan pedang sebagai titik sumbu untuk berputar.

"!"

Ainz menjentikkan pedangnya ke samping untuk melepaskan ekornya, tapi dia sedikit lambat, ekor itu mengenai armor punggung Ainz dengan keras menimbulkan benturan hebat. karena skill rasnya, Ainz tidak menerima luka meskipun armornya terkena ekor itu. tapi jika ini adalah game shooting arcade, itu pasti sudah menggoresnya.

"Sekarang nilainya adalah 1:1."

Cuma seekor hamster -- perasaan marahpun mengalir.
Aku akan menggunakan serangan jarak jauh juga.

Ainz memutuskan untuk meningkatkan kekuatan di tangan kanannya. Saat Ainz sedang membuat persiapan, Virtuous King of the Forest berkata dengan kagum:

"Armormu.. benar-benar hebat. Tidak, kekuatan dan teknik berpedangmu benar-benar hebat. Kamu adalah Warrior yang sangat hebat. Apakah kamu adalah figur terkenal di lingkungan manusia?"

Ainz melemaskan tangan kanannya.

Dia bertanya dengan tanda kecewa:

"Apakah aku terlihat seperti seorang warrior?"

"...Mengapa kamu bertanya seperti itu? Jika bukan seorang warrior, lalu apa? Tidak, mungkin seorang knight?"

"Virtuous King of the Forest.. titel yang tak layak. Bayanganku sudah kacau sejak aku tahu kamu adalah seorang hamster raksasa.." 

Sulit sekali melihat Ainz, yang terbalut armor penuh, sebagai seorang Magic Caster. Tapi dengan nama hebat seperti Virtuous King of the Forest, Ainz berharap binatang itu bisa merasakan ada yang janggal. Magic untuk menetralkan hanya terlihat seperti menangkis melalui semangat yang kuat. Efek dari menahan dan menetralkan tidak banyak berbeda di YGGDRASIL, tapi binatang itu seharusnya bertindak lebih seperti seorang sage yang bijak.

Tapi titel Virtuous King of the Forest tidak cocok padanya sama sekali. Jika dia bernama Djungarian Hamster raksasa sejak awal, Ainz tidak akan berharap tinggi-tinggi. Orang-orang yang menyebutnya sebagai Virtuous King adalah yang bermasalah. Itu adalah promosi atau pemberian brand yang menyesatkan. Ainz kehilangan semangat bertarung dan menurunkan pedang besarnya.

"Apa yang kamu lakukan! Tidak mungkin... menyerah sebelum pertarungan terlihat hasilnya? Lawan Raja ini dengan seluruh kekuatanmu! Ini adalah pertarungan hingga mati!"

Kapanpun Virtuous King of the Forest mengatakan sesuatu yang tak terduga, Ainz seperti terkena serangan psikologi. Karena emosi kuat akan ditekan, Ainz seharusnya masih mempunyai sisa kekuatan.

"Sudah cukup."

Ainz mengatakannya dengan nada yang dingin, menunjuk dengan pedang di tangannya kepada Virtuous King of the Forest dan mengaktifkan kekuatannya.

[Despair Aura V]
(Aura keputusasaan V)

Karena peluang untuk menyebabkan langsung tewas terlalu tinggi, Ainz menahan diri dan hanya menggunakan efek teror dari level 1.

Udara keluar dari Ainz sebagai pusatnya, Dingin yang berefek pada mental tersebar ke sekelilingnya.

Ketika binatang itu terkena efek dingin tersebut, bulunya berdiri dan dia terbalik dengan cepat. Perut yang lunak dan tak berdaya dengan bulu keperakan itu pun terlihat.
"Raja ini menyerah! Raja ini mengakui kekalahannya!"

"...Ah... lagipula dia hanya seekor binatang..."

Ainz menjawab dengan lelah saat dia berjalan menuju sisi Virtuous King of the Forest, melihat kebawah perutnya yang tak berdaya dan memikirkan tindakan selanjutnya.
Ini adalah monster dari dunia ini jadi sayang juga kalau diusir begitu saja. Sayangnya dia hanya seekor hamster, apakah harus kusimpan sebagai peliharaan.. Setidaknya, bangkainya bisa berguna. Salah satu job Ainz adalah Necromancer. Itu adalah kelas yang bisa memperbudak mayat, tapi kekuatan dari zombie yang diciptakan bergantung pada ras mayat itu.

Bangkai terbaik adalah ras kuat seperti naga sementara mayat manusia akan berubah menjadi zombie atau kerangka. Undead macam apa jadinya Virtuous King of the Forest yang tidak ada di YGGDRASIL ini nantinya?
Zombie Virtuous King of the Forest?

"Mau membunuhnya?"

Suara terang datang dari belakang. Ainz memutar dan melihat Aura yang tiba-tiba muncul di samping Narberal.

"Jika anda ingin membunuhnya, aku ingin kulitnya. Kurasa akan menjadi kulit yang bagus."

Ainz melihat ke bawah dan bertemu dengan mata yang berair dari Virtuous King of the Forest. Kumisnya gemetar saat dia ketakutan akan nasibnya nanti. Dia teringat percakapannya dengan Virtuous King of the Forest. Membuatnya teringat akan temannya dulu. Setelah ragu-ragu, Ainz menghela nafas dan membuat keputusan:
"Namaku yang sebenarnya adalah Ainz Ooal Gown. Jika kamu mau melayaniku, aku akan membiarkanmu hidup."

"Terima kasih, Terima kasih atas kemurahan hati anda! Raja ini akan membayarnya dengan kesetiaan. Virtuous King of the Forest akan melayani Warrior agung Ainz Ooal Gown-sama!"
Aura melihatnya dengan tatapan kasihan karena Virtuous King of the Forest menyatakan kesetiaannya.

Setelah keluar dari hutan, kelompok itu berharap Ainz dan Narberal akan gembira karena bisa kembali dengan selamat, hanya Lukeluther yang terlihat bingung. Nfirea bertanya kepada Ainz dengan perasaan campur antara terkejut dan kagum:

"Tak ada luka sama sekali... apakah anda menghindari pertarungan?"

Saat Ainz akan menjawab, Lukeluther menyela:

"Momon-san, apakah anda membawa sesuatu kembali bersama anda? Apakah anda terkena mantra?"

"Aku melakukan sparring dengan Virtuous King of the Forest dan menjinakkannya. Hey, tunjukkan dirimu."

Virtuous King of the Forest dengan bulu seputih mutiara pelan-pelan keluar dari hutan. Anggota Sword of Darkness berdiri di sekeliling Nfirea dengan ekspresi terkejut, mengangkat pedang mereka dan mundur.

Itu mungkin hanya seekor Djungarian hamster, tapi besar sekali...

Meskipun matanya yang bulat terlihat imut, ukurannya yang besar masih tetap mengintimidasi. Wajar saja bagi para petualang untuk melindungi client mereka. Ainz menurunkan suaranya dan berkata:

"Jangan khawatir semuanya. Dia telah menyerah kepadaku, dia takkan mengamuk dan melukai orang."

Ainz mendekati Virtuous King of the Forest dan pura-pura mengelus tubuhnya.

"Seperti yang tuanku katakan, Virtuous King of the Forest ini telah bersumpah setia kepada tuanku untuk melayaninya. Aku bersumpah kepada tuanku bahwa aku takkan membuat masalah bagi semuanya."

Virtuous King of the Forest mendeklarasikan loyalitasnya kepada Ainz sekali lagi. Semuanya mungkin waspada terhadap tubuh besarnya, tapi pada dasarnya dia adalah Djungarian Hamster, mereka takkan waspada setelah terbiasa dengannya. Masalahnya adalah bagaimana meyakinkan semuanya ini adalah Virtuous King of the Forest yang asli. Ainz kehabisan ide.

Tapi keadaan tidak seperti yang dibayangkan Ainz.

"..Ini adalah Virtuous King of the Forest? Menakjubkan, binatang buas yang besar sekali!"

--Apa?

Ainz merubah tatapannya antara Ninya dan Virtuous King of the Forest, mengamati mereka dengan hati-hati untuk melihat jika mereka hanya menggoda. Tapi Ninya serius.

"...Wow, Virtuous King of the Forest ini... sehebat legendanya! Aku bisa merasakan kekuatannya yang dahsyat hanya dengan berada di dekatnya!"

Dyne berkata dengan kagum.

--Huh? Kekuatan yang dahsyat?

"Ara, aku mengangkat topi untuk anda. Menyelesaikan tugas sebesar itu. Dengan kekuatan seperti ini, anda memang pantas membawa Nabel-chan berkeliling bersama anda."

"Kami pasti akan habis jika kami bertemu dengan monster seperti ini. Seperti yang kuduga dari Momon-san. Anda terlalu hebat."

Mendengar pujian Lukeluther dan teman-temannya. Ainz melihat Virtuous King of the Forest sekali lagi.

Seekor Djungarian hamster raksasa.

Hanya itu komentar yang dimiliki Ainz. Mengapa mereka berpikir monster ini mengancam?

"...Semuanya, bukankah kalian lihat mata monster ini imut?"

Semuanya memandang dengan mata lebar-lebar ketika mereka mendengar ini, seakan mata mereka mau meloncat. Ini mungkin terdengar menggelikan bagi mereka.

"Mo, Momon-san! Anda kira mata dari monster itu imut?"

Tentu saja. Ainz menahannya dalam otak saat dia mengangguk, bertanya-tanya apakah Virtuous King of the Forest sedang mengaktifkan skill pasifnya unuk membuat semuanya terpesona?

"Tidak bisa dipercaya, seperti yang kuduga dari Momon-san."

"Bagaimana pendapatmu setelah melihat matanya, Ninya?"

"...Kurasa matanya penuh dengan kebijaksanaan dan aku bisa merasakan ketakutan yang sangat dari monster ini. Tak perduli seberapa enteng aku menerimanya, aku tidak bisa mengatakannya sebagai imut."

"...?"

Ainz melihat semuanya tanpa bisa berkata apapun. Setelah memahami bagaimana mereka berpikir, dia merasa pusing.

"Bagaimana denganmu Nabel?"

"Dengan mengesampingkan kekuatannya, matanya memang terlihat kuat."

"...Tidak... Mungkin..."

Semuanya memuji Ainz dengan mata berbinar. Itu artinya semuanya merasa hormat kepada Ainz yang memandang mata monster seperti itu kelihatan imut. Ainz melihat mata Virtuous King of the Forest dan tidak bisa melihat "Kebijaksanaan" apapun.

Apakah kemampuanku untuk membedakan keindahan berubah setelah menjadi seorang undead? Karena semua orang kecuali dirinya berpikir demikian, jadi ada kemungkinan bahwa penilaiannya lah yang telah berubah. Tapi dia masih butuh konfirmasi terakhir:
"Ngomong-ngomong, apakah semuanya berpikir seekor tikus itu kuat?"

"Tikus... Tikus raksasa? Monster itu tidak ada hebatnya."

"Tikus raksasa bisa menyebarkan wabah mengerikan. Dan juga manusia tikus.. manusia tikus kebal terhadap senjata apapun yang tidak terbuat dari perak, jadi mereka cukup berguna."

Bukankah hamster dan tikus mirip? Dan karena Virtuous King of the Forest memiliki ekor panjang, lebih mirip dengan tikus daripada seekor hamster...

Ainz yang kebingungan menyimpulkan bahwa 'dunia ini sedikit aneh'. Sementara Ainz bingung terhadap hal remeh tentang dunia ini, pertanyaan Nfirea sedikit mengkhawatirkan:
"Tapi jika anda mengambil monsternya, monster lainnya tidak takut pada apapun lagi karena ketidak beradaan Virtuous King of the Forest dan akan menyerang En... desa Carne?"

Ainz memberi tanda kepada Virtuous King of the Forest dengan dagunya. Virtuous King of the Forest mengerti ini dan mengatakannya:

"Apakah yang kamu maksud adalah desa di sebelah sana?Hmmm... keseimbangan kekuatan di dunia sudah berubah, bahkan raja ini tidak bisa memastikan keselamatannya dengan tinggal disini."

"Bagaimana bisa begitu..."

Ainz tidak menghibur Nfirea yang kecewa dan hanya tersenyum di hatinya.
Virtuous King of the Forest tidak layak akan titelnya, tapi aku bisa memberi jalan keluar akan hal ini.

Saat Ainz merenungkan bagaimana mengarahkan topiknya, dia menyadari tatapan Nfirea. Nfirea membuka mulutnya, ragu-ragu untuk berbicara.

Jelas sekali bagi Ainz bahwa hati Nfirea sedang bingung.. Nfirea ingin Ainz menyelamatkan desa sekali lagi, tapi ragu-ragu untuk menyerahkan semuanya kepada Ainz.

Saat anggota Sword of Darkness mendiskusikan bagaimana menyelamatkan desa, Nfirea bertekad dan berbicara dengan ekspresi serius:

"--Momon-san."

"Ada apa?"

Ainz dengan gembira menunggu ucapan Nfirea.

Ainz sudah merencanakan dari semula untuk melindungi desa Carne, yang mana kaya akan sumber informasi, tapi penting sekali untuk menerima permintaan Nfirea. Ainz bisa berbaik hati kepada Nfirea dan mendapatkan imbalan, membunuh dua burung dengan satu batu. Ini adalah rencana Ainz, dengan ini dia ingin memperbaiki kesalahan perhitungannya terhadap nilai dari Virtuous King of the Forest.

Tapi kalimat Nfirea diluar imajinasi Ainz.

"Momon-san! Tolong izinkan aku bergabung dengan kelompok anda!"

"Apa?"

"Aku ingin melindungi Enri.. desa Carne. tapi aku tak punya kekuatan untuk mempertahankannya. Jadi aku ingin menjadi kuat! Dasarpun tak apa, aku harap Ainz-san bisa membagi sedikit kekuatan anda kepadaku! Tapi kekayaanku tidak bisa mempekerjakan petualang elit seperti Ainz-san dalam masa yang lama! Jadi aku mohon biarkan aku bergabung dengan kelompok anda! Aku percaya diri dalam farmasi dan aku bersedia membawa barang bawaan anda atau mengerjakan pekerjaan remeh! Tolong terimalah permintaanku!"

Saat Ainz berkedip karena ragu, Nfirea melanjutkan:

"Aku selalu melakukan riset terhadap studi farmasi. Nenekku dan ayahku adalah seorang farmasist, jadi aku memasuki karir ini tanpa berpikir panjang.. Tapi aku menemukan jalan yang ingin aku ambil, sesuatu yang berbeda dari menjadi seorang farmasist."

"Kamu ingin menjadi Magic Caster yang kuat dan melindungi desa Carne?"

"Ya."

Nfirea melihat Ainz dengan mata pria yang tulus, menyingkirkan sifat kanak-kanaknya. Ketika berada di YGGDRASIL, ada banyak orang yang ingin bergabung dengan Ainz Ooal Gown. Kebanyakan dari mereka melakukannya karena keuntungan pribadi, ingin mendapatkan sesuatu dengan bergabung pada guild tingkat tinggi. Mereka tidak berpikir tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk guild, tapi apa yang guild bisa lakukan untuk mereka.

Bukan hanya itu, ada juga orang berbahaya yang berencana untuk menyusup ke dalam guild untuk mencuri informasi dan item langka.

Karena ini, anggota Ainz Ooal Gown tetap pada anggota intinya dan tidak banyak berubah. Mereka sangat berhati-hati untuk tidak membiarkan usaha mereka menjadi sia-sia.

Tapi Nfirea tidak tahu tentang guild Ainz Ooal Gown, dia hanya memiliki pemikiran sederhana-- Pemikiran yang kelihatannya benar, tapi sedikit meleset, memberi Ainz perasaan enak.

"...Ha, hahaha!"

Ainz tertawa puas. Dia tidak menahan diri. Ainz menghentikan tawanya, melepaskan penutup kepalanya dan membungkuk dalam dengan sikap yang serius dan tulus.

Dia bisa mendengar Narberal yang terperangah.

Sikap ini mungkin tidak pantas untuk tuan dari Narberal, Maharaja dari Great Tomb of Nazarick, tapi Ainz merasa dia harus membungkuk dan melakukannya tanpa ragu. Dia tidak berpikir bahwa membungkuk kepada pemuda yang usianya hanya separuh dari dirinya adalah tindakan memalukan.

Dia tidak bermaksud buruk sedikitpun dengan tawanya, dan Ainz tahu dia tidak seharusnya tertawa. Dia mengangkat kepala dan berbicara kepada Nfirea yang terkejut:

"...Aku minta maaf karena kehilangan diri, tapi aku harap kamu mengerti kalau aku tidak mengejek tekadmu. Kamu harus memenuhi dua kriteria untuk bergabung dengan kelompokku, tapi kamu hanya memenuhi satu kriteria. Sayang sekali! tapi aku tidak bisa membiarkanmu bergabung."

Kriteria tersembunyi adalah persetujuan dari separuh anggota, jadi meskipun Ainz setuju, dia tidak bisa merekrut member apapun seenaknya sendiri. Tapi sejak datang ke dunia ini, Ainz sangat gembira diperlakukan dengan loyal oleh para guardian Nazarick dan melanjutkan:

"Aku mengerti keinginanmu dan akan mengingatnya bahwa kamu ingin bergabung dengan timku. Sedangkan untuk perlindungan desa, aku akan melakukan sebisaku untuk membantumu. Tapi aku mungkin membutuhkan bantuanmu pula---"

"Ya! Tolong biarkan aku membantu!"

"Aku tahu, aku tahu."

Saat Ainz mengangguk, matanya bertemu dengan Ninya untuk sesaat, Ninya terlihat sepertinya dia melihat sesuatu yang menarik, yang membuat Ainz merasa canggung.

"Mari kita bicarakan ini nanti. Sebelum itu, aku harus bilang kepada semuanya hal yang menarik. Termasuk menjinakkan Virtuous King of the Forest."